Rote Hospiltality Academy Punya Pendidikan Pariwisata Gratis di NTT

Vania Rossa Suara.Com
Senin, 05 Mei 2025 | 13:54 WIB
Rote Hospiltality Academy Punya Pendidikan Pariwisata Gratis di NTT
Pendidikan Pariwisata Gratis di NTT (Rote Hospiltality Academy)

Suara.com - Di ujung timur Nusantara, Rote Ndao menyuguhkan keindahan alam dalam balutan ketenangan, mulai dari Pantai Oeselli hingga Pantai Mulut Seribu. Dalam lima tahun terakhir, BPS mencatat kunjungan wisatawan ke Rote Ndao Nusa Tenggara Timur terus meningkat signifikan.

Pada tahun 2020, tercatat kunjungan wisatawan mancanegara hanya 96 orang dan wisatawan domestik 3.510 orang. Namun, di tahun 2023, terjadi lonjakan di mana jumlah wisatawan mancanegara yang datang berkunjung sebanyak 6.080 orang, dan wisatawan domestic mencapai 10.135 orang. Lonjakan hingga 60 kali lipat untuk wisatawan asing ini tentu menjadi peluang ekonomi luar biasa bagi Rote untuk tumbuh dari sektor pariwisata.

Kini, secara tahunan, Pemda Rote Ndao bersama Kementerian Pariwisata menggelar Festival Rote Malole yang tahun ini akan digelar pada 13-14 Agustus 2025 mendatang.

Melihat peluang ini, Rote Hospitality Academy hadir untuk mencetak tenaga terampil di bidang pariwisata dan tentunya diharapkan memiliki standar pelayanan bertaraf internasional.

Akademi ini menghadirkan program pendidikan pariwisata gratis yang nantinya akan memberi peluang kerja kepada para generasi muda setempat di industri perhotelan dan pariwisata.

Kenapa pendidikan pariwisata? Di wilayah-wilayah dengan potensi wisata tinggi, seperti Rote Ndao, pendidikan pariwisata menjadi kunci penting dalam mendorong kemajuan ekonomi lokal. Sumber daya alam dan budaya yang melimpah tidak akan berkembang maksimal tanpa dukungan sumber daya manusia yang terampil dan profesional.

Melalui pendidikan pariwisata yang tepat, anak-anak muda setempat diharapkan dapat memahami cara mengelola potensi daerah mereka secara berkelanjutan, meningkatkan kualitas pelayanan, dan menciptakan pengalaman wisata yang autentik bagi pengunjung.

Lebih dari sekadar membuka lapangan kerja, pendidikan pariwisata juga memberikan kesempatan bagi generasi muda untuk menjadi pelaku utama pembangunan di daerahnya sendiri. Dengan keterampilan di bidang perhotelan, kuliner, pemandu wisata, hingga manajemen destinasi, mereka bisa membangun usaha mandiri atau bekerja di industri global tanpa harus meninggalkan kampung halaman.

Pendidikan pariwisata juga menumbuhkan rasa bangga terhadap budaya lokal sekaligus memperkuat identitas daerah sebagai destinasi unggulan di kancah nasional maupun internasional.

Baca Juga: Sentani, Danau Indah dengan Luas Mencapai Sembilan Ribu Hektare di Papua

Melalui pendidikan pariwisata gratis ini, para pemuda dan pemudi di Rote NTT akan dilatih kemampuan bahasa Inggris, mendapat Pendidikan pembangunan karakter, keramahtamahan dalam menyambut wisatawan, serta pengetahuan tentang potensi alam wisata dan flora fauna, untuk nantinya dapat memberikan informasi kepada para wisatawan baik domestik maupun mancanegara.

Direktur Program sekaligus Pendidik Rote Hospitality Academy, Nora Bawazier, bersyukur atas manfaat yang diperoleh dari program pelatihan gratis ini untuk menjawab tantangan industri pariwisata.

“Tentu saya senang ya, manfaat pelatihan dapat dirasakan putra-putri lokal yang sudah dilatih, hal ini bisa jadi kesempatan untuk mencetak SDM berkualitas di bidang pariwisata,” ujar Nora.

Ke depan, peserta program Rote Hospitality Academy siap bekerja di sektor hospitality dan tourism di seluruh Indonesia, bahkan hingga regional Asia Tenggara.

Tidak hanya meningkatkan mutu SDM di bidang pariwisata, pendidikan gratis yang dihadirkan Rote Hospitality Academy ini juga bertujuan untuk menjawab peluang dan potensi ekonomi di daerah melalui sektor pariwisata.

Harapannya, ketika generasi muda dibekali keterampilan dan kepercayaan diri untuk berkarya di industri pariwisata, mereka tidak hanya menjadi tenaga kerja andal, tetapi juga agen pembangunan lokal. Dalam jangka panjang, hal ini dapat memicu pertumbuhan ekonomi daerah, memperkuat daya saing destinasi wisata, serta menciptakan ekosistem pariwisata yang inklusif dan berkelanjutan—dimulai dari tangan-tangan muda yang tumbuh dan dibentuk oleh tanah mereka sendiri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI