Infografis
Suara.com - Bupati Purwakarta Saepul Bahri Binzein menyemprot anggota DPR RI Verrell Bramasta terkait ide barak militer yang dicetuskan oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Sebelumnya,, Verrell mengusulkan agar barak militer tersebut dilengkapi oleh dukungan psikologis.
Tak disangka, usulan positif Verrell itu justru mendapatkan tanggapan menohok dari Bupati Saepul Bahri Binzein. Om Zein, sapaan akrabnya, justru meminta Verrell untuk tidak banyak bicara. Ia bahkan menantang Verrell untuk ikut mendidik anak nakal.
“Mas kan dapil, mendingan turun langsung daripada cuma berwacana. Gini deh mas, ini ada yang mau masuk 30 anak. Mas ambil 15 anak, saya 15 anak. Yang 15 anak mas bina dengan cara mas, yang 15 anak lainnya saya lanjutkan dengan cara barak militer,” tantang Om Zein dalam akun Instagram resminya, Sabtu (10/5/2025).
Ucapan menohok Om Zein itu langsung ramai disorot. Tidak sedikit warganet yang bahkan menyebut sang Bupati Purwakarta sedang pansos alias panjat sosial. Alhasil, harta kekayaan Bupati Purwakarta itu pun ikut memicu rasa penasaran.
Harta kekayaan Bupati Purwakarta Saepul Bahri Binzein di LHKPN
Bupati Purwakarta Saepul Bahri Binzein terakhir menyerahkan LHKPN ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 26 Agustus 2024. Ia mencatatkan harta kekayaan fantastis.
Berdasarkan laman e-lhkpn, total harta kekayaan Om Zein adalah Rp74,6 miliar. Namun, ia juga mencatatkan utang fantastis senilai Rp1,65 miliar. Alhasil, kekayaan bersihnya senilai Rp72,9 miliar.
Rincian kekayaan Om Zein berupa kas dan setara kas senilai Rp1,42 miliar. Ia juga melaporkan aset harta bergerak lainnya senilai Rp325 juta.
Selain itu, orang nomor satu di Purwakarta ini juga memiliki harta transportasi dan mesin senilai Rp8 miliar. Semua kendaraannya adalah hasil sendiri dan didominasi oleh mobil.
Baca Juga: Kak Seto Blak-blakan Bongkar Kondisi Anak dalam Barak Militer Dedi Mulyadi
Namun dari semuanya, kekayaan terbesar Om Zein berupa tanah dan bangunan. Tak tanggung-tanggung, ia memiliki total 85 tanah yang semuanya berada di Purwakarta. Total nilainya mencapai Rp64,87 miliar.
