Suara.com - Sebanyak 41 pelajar di Sumedang dimasukkan ke barak militer besutan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.
Mereka masuk ke barak militer karena berbagai masalah.
Dedi Mulyadi pun sempat mengunjungi para pelajar ini. Ia juga berbincang dengan 4 siswi yang dikirim orangtuanya ke barak militer.
"Kamu kenapa, ayo jujur," ucap Dedi Mulyadi kepada seorang siswi berkerudung hitam.
Siswi tersebut pun mengatakan bahwa dirinya tak sekolah.
Dedi Mulyadi lalu menanyai alasanya mengapa sampai tak sekolah.
"Enggak tahu," ungkap siswi tersebut kepada Dedi Mulyadi.
"Ibunya ada? bapak ada?," kata Dedi Mulyadi.
Siswi tersebut menjawab bahwa sang ibu masih ada namun ayahnya tidak ada.
Baca Juga: Menteri Pigai Usul Siswa Kirim ke Barak Jadi Pendidikan Nasional, DPR Buka Suara
"Yang membiayai ibu siapa?," tanya Dedi Mulyadi.
Siswi tersebut berujar bahwa ia dibiayai kakak laki-lakinya yang bekerja di pabrik.
"Ini saya minta catatan ya. Namanya siapa? Nanti ke pak Bupati ya. Nanti saya bantu rumahnya ya," kata Dedi Mulyadi kepada asistennya.
Dedi Mulyadi lalu menyapa siswi kedua yang dimasukkan ke barak militer.
"Ini kamu kenapa, ada masalah apa," tanya Dedi Mulyadi.
Siswi tersebut mengaku, jarang masuk sekolah dengan alasan sering kesiangan karena terus main handphone atau HP.