Dapat dikatakan bahwa demokrasi yang terbuka hanya bisa terwujud jika warga punya akses terhadap ruang yang aman, informatif, dan inklusif. Di mana saat ini, teknologi bisa menjadi sarana untuk memperkuat keterlibatan publik.
Namun, perlu diingat bahwa keterbukaan bukan hanya menjadi sekadar prinsip pemerintahan, tetapi juga ekosistem yang perlu dirawat bersama.
Keterlibatan publik hanya bisa tumbuh jika tersedia ruang yang aman, informatif, dan inklusif untuk bertanya, belajar, dan bertindak.
Yang di mana, dari inisiatif-inisiatif ini yang mendorong pemahaman dan partisipasi warga dalam proses kebijakan, termasuk melalui pendekatan digital, merupakan bagian penting dalam memperkuat demokrasi yang terbuka,
Peluncuran Bijak Memantau juga menjadi bagian dari peringatan Open Government Week 2025, yang mempromosikan tata kelola pemerintahan yang transparan dan partisipatif.
(Mauri Pertiwi)