Suara.com - Perubahan suasana hati yang tiba-tiba sering kali membuat perempuan marah tanpa sebab yang jelas. Namun, faktanya, ada berbagai faktor yang bisa memicu kondisi ini.
Dikutip dari laman Healthline pada Minggu, 25 Mei 2025, dijelaskan bahwa fluktuasi hormon, seperti saat PMS, kehamilan, atau menopause, bisa memengaruhi emosi perempuan.
Selain itu, stres yang terus-menerus, gangguan tidur, masalah kesehatan mental, hingga pola makan juga turut memengaruhi suasana hati. Berikut penjelasan selengkapnya.

1. Masa pubertas
Pubertas adalah fase transisi yang melibatkan perubahan fisik, emosional, dan psikologis. Remaja perempuan yang baru memasuki masa puber sering kali mengalami mood swing karena perubahan hormon yang drastis. Mereka bisa menjadi lebih sensitif, mudah marah, atau bahkan menangis tanpa sebab yang jelas.
2. Premenstrual Syndrome (PMS)
Lebih dari 90% wanita mengalami gejala PMS menjelang menstruasi. Gejalanya bisa berupa kelelahan, perubahan nafsu makan, depresi ringan, hingga perut kembung. PMS biasanya muncul 1-2 minggu sebelum haid dan disebabkan oleh fluktuasi hormon, terutama estrogen. Setelah menstruasi dimulai, hormon ini akan mulai menurun dan suasana hati biasanya membaik.
3. Premenstrual Dysphoric Disorder (PMDD)
PMDD adalah bentuk yang lebih parah dari PMS dan dapat memengaruhi sekitar 5% wanita usia subur. Gejalanya meliputi perubahan suasana hati yang ekstrem, depresi berat, dan mudah marah. Pengelolaan PMDD biasanya membutuhkan kombinasi antara pengobatan medis, terapi, dan perubahan gaya hidup.
Baca Juga: Apa Itu Mood Swing, Jadi Salah Satu Penyebab Jennifer Lopez Gugat Cerai Ben Affleck
4. Kehamilan
Perubahan hormon selama kehamilan juga dapat menyebabkan ketidakstabilan emosi. Selain perubahan fisik, wanita hamil juga bisa mengalami stres emosional yang membuat mereka lebih mudah menangis, marah, atau merasa cemas. Konsultasikan dengan dokter kandungan untuk penanganan yang tepat.
5. Menopause
Menjelang menopause atau dalam fase perimenopause, sekitar 4 dari 10 wanita mengalami gejala mirip PMS. Penurunan kadar estrogen dapat menyebabkan gejala seperti hot flashes, sulit tidur, hingga penurunan gairah seksual. Mood swing juga bisa menjadi salah satu tanda dari masa ini.
6. Ketidakseimbangan hormon
Selain estrogen, hormon lain seperti tiroid juga memainkan peran penting dalam kestabilan emosi. Hipotiroidisme atau tiroid kurang aktif bisa menyebabkan kelelahan, kulit kering, sembelit, perubahan suara, dan tentu saja perubahan suasana hati.