Suara.com - Ortuseight adalah merek sepatu lokal yang kini semakin populer. Kepopulerannya didukung oleh kombinasi desain kekinian dan kenyamanan saat digunakan.
Baik itu pemula atau pelari pro, memilih sepatu running Ortuseight bisa menjadi pilihan karena tersedia dalam berbagai model yang mendukung kenyamanan berlari.
Kualitas yang ditawarkan pun tidak kalah dari merek internasional, mulai dari material ringan, sol empuk, hingga grip yang kuat untuk berbagai jenis lintasan.
Menariknya, sepatu running Ortuseight juga hadir dalam desain yang stylish. Jadi, selain nyaman untuk olahraga, tapi juga cocok dipakai untuk gaya kasual sehari-hari.
Soal harga, Ortuseight cukup bersaing. Dengan bujet mulai dari Rp500 ribuan, kamu sudah bisa mendapatkan sepasang sepatu running Ortuseight yang bagus.
Setiap model dirancang dengan keunggulan masing-masing, ada yang fokus pada kenyamanan saat latihan, ada juga yang dirancang untuk kecepatan saat balapan.
Nah, kalau kamu sedang mencari referensi sepatu running Ortuseight, berikut ini lima rekomendasi model terbaik yang bisa menjadi pilihan.
1. HYPERBLAST 2.1

Sepatu running Ortuseight yang pertama adalah HYPERBLAST 2.1. Sepatu lari ini dibanderol seharga Rp749.000 di laman resmi Ortuseight.
Baca Juga: 5 Sepatu Running Lokal dengan Sol Empuk, Bikin Lari Makin Semangat!
Dengan bobot 254 gram, sepatu ini dirancang untuk kebutuhan latihan harian. Bantalan ultra-cushion-nya memberikan kenyamanan ekstra saat digunakan.
2. HYPERGLIDE 3.1

Pilihan sepatu running Ortuseight yang patut menjadi pertimbangan selanjutnya adalah HYPERGLIDE 3.1 yang juga dibanderol Rp749.000.
Beratnya hanya 240 gram, cocok untuk digunakan dalam sesi latihan maupun lomba. Dilengkapi mid-responsive, sepatu lari ini mampu mendukung performa saat berlari.
3. HYPERBLAST ENCORE

HYPERBLAST ENCORE juga masuk dalam jajaran sepatu running Ortuseight yang direkomendasikan. Sepatu lari ini dipatok harga Rp559.000 di situs resminya.
Memiliki bobot 283 gram, sepatu ini ideal untuk pemakaian harian. Ultra-cushion pada sepatu ini memberikan bantalan empuk dan nyaman di setiap langkah.
4. HYPERFUSE 2.2

Jika kamu mencari sepatu running Ortuseight dengan bantalan nyaman untuk daily training, HYPERFUSE 2.2 layak menjadi salah satu pertimbangan.
Sepatu lari ini dibanderol Rp699.000 dan memiliki berat 251 gram. Cushioning-nya dirancang untuk menunjang aktivitas lari jarak jauh maupun ringan.
5. SOLAR 1.1

Terakhir, ada SOLAR 1.1 yang menjadi salah satu sepatu running Ortuseight dengan harga yang jauh lebih mahal dibanding seri sebelumnya, yaitu Rp2.199.000.
Dengan berat hanya 206 gram, sepatu ini sangat cocok untuk keperluan racing. Dilengkapi teknologi ultra-responsive, performamu saat lomba bisa lebih maksimal.
Tips Memilih Sepatu Running untuk Pemula
Untuk memilih sepatu running, perlu mempertimbangkan beberapa hal, terutama untuk pemula agar tidak salah memilih sepatu lari yang nyaman.
1. Pilih Ukuran yang Pas di Kaki
Pastikan sepatu tidak terlalu sempit atau longgar. Ada baiknya mencobanya langsung saat sore hari, ketika kaki sudah dalam ukuran maksimal.
2. Perhatikan Jenis Tapak Sepatu
Tapak atau outsole yang baik membantu mencengkeram permukaan jalan. Pilih outsole dengan grip yang sesuai jalur lari, entah itu aspal, treadmill, atau tanah.
3. Utamakan Bantalan yang Nyaman
Untuk pemula, cushioning atau bantalan yang empuk sangat penting. Ini akan membantu meredam benturan dan mengurangi risiko cedera.
4. Sesuaikan dengan Gaya Berlari
Kenali cara kamu mendaratkan kaki saat berlari, apakah di tumit, telapak tengah, atau jari kaki. Beberapa sepatu dirancang khusus mengikuti gaya lari tersebut.
5. Gunakan Bobot Ringan untuk Latihan
Sepatu dengan bobot ringan akan memudahkan kamu saat mulai membentuk ritme lari. Namun, tetap pastikan bahannya kokoh dan mendukung.
6. Cek Sirkulasi Udara
Pilih sepatu dengan bahan upper yang breathable agar kaki tidak mudah lembap atau kepanasan, terutama saat lari jarak jauh.
7. Jangan Tergoda Tampilan Saja
Desain memang penting, tapi kenyamanan dan fungsi harus jadi prioritas utama. Pastikan sepatu cocok dengan kebutuhan, bukan sekadar gaya.