Banyak individu yang terjebak dalam siklus ini merasa terisolasi dan enggan mencari bantuan karena stigma sosial. Hubungan antara konsumsi pornografi yang berlebihan dengan peningkatan gejala depresi, kecemasan sosial, dan stres telah menjadi perhatian serius di kalangan profesional kesehatan jiwa.
4. Menurunkan Kepekaan Seksual di Dunia Nyata
Dampak fisik yang sering dilaporkan adalah menurunnya kepekaan terhadap rangsangan seksual di dunia nyata. Otak menjadi begitu terkondisi dengan stimulasi visual yang intens dan spesifik dari layar, sehingga rangsangan dari pasangan nyata terasa kurang memuaskan.
Fenomena yang dikenal sebagai Porn-Induced Erectile Dysfunction (PIED) terjadi ketika seorang pria mengalami kesulitan mencapai atau mempertahankan ereksi dengan pasangan nyata, meskipun tidak memiliki masalah saat menonton pornografi.
5. Potensi Merusak Hubungan Sosial dan Romantis
Kerahasiaan yang menyelimuti kebiasaan menonton porno dapat merusak kepercayaan, yang merupakan fondasi dari setiap hubungan yang sehat. Ketika kebiasaan ini menjadi kompulsif, waktu, energi, dan fokus emosional yang seharusnya dicurahkan untuk pasangan dan keluarga justru tersedot ke dunia maya.
Ini dapat menyebabkan penelantaran emosional, konflik, dan pada akhirnya, keretakan hubungan. Objectifikasi yang dipelajari dari pornografi juga dapat merusak cara seseorang memandang dan berinteraksi dengan pasangannya.