Hasilnya adalah sepatu yang mampu melindungi kaki dari benturan berulang kali namun tetap terasa ringan dan tidak membebani, bahkan setelah berlari puluhan kilometer.
2. Desain upper yang memeluk kaki (Ort-Knit & Ort-Shox)
Kenyamanan bukan hanya soal bantalan di bawah kaki, tetapi juga bagaimana sepatu "memeluk" bagian atas kaki.
Sepatu yang terlalu longgar atau terlalu sempit bisa menyebabkan lecet dan rasa tidak nyaman. Di sinilah teknologi upper Ortuseight berperan.
Banyak seri lari Ortuseight menggunakan material rajutan (knit) yang disebut Ort-Knit.
Bahan ini memiliki sifat seperti kaus kaki: fleksibel, mampu mengikuti bentuk kaki, dan yang terpenting, sangat breathable (memiliki sirkulasi udara yang baik).
Kaki yang tetap sejuk dan kering adalah kunci kenyamanan saat berlari jauh di iklim tropis Indonesia.
Untuk memastikan kaki tidak bergeser di dalam sepatu, Ortuseight menyematkan teknologi Ort-Shox.
adalah struktur di bagian dalam yang berfungsi sebagai "genggaman" atau kuncian pada kaki.
Baca Juga: Daftar 4 Sepatu Lari Lokal Terbaik: Empuk Mencengkeram Kuat Aspal, Libas Jarak Jauh
Dengan lockdown yang pas, setiap langkah menjadi lebih stabil dan efisien, mengurangi risiko lecet akibat gesekan.
Kombinasi material yang fleksibel dan struktur yang mengunci kaki dengan baik menciptakan rasa nyaman yang personal dan aman.
3. Konstruksi outsole yang cerdas, durabilitas tanpa menambah bobot
Bagian terluar dari sol (outsole) berfungsi untuk memberikan cengkeraman dan daya tahan.
Tantangannya adalah membuat outsole yang awet tanpa membuat sepatu menjadi berat dan kaku. Ortuseight menjawab ini dengan desain yang cerdas.
Alih-alih melapisi seluruh permukaan bawah dengan karet tebal, Ortuseight menempatkan karet berdaya abrasi tinggi hanya di area-area yang paling sering bergesekan dengan aspal, seperti bagian tumit luar dan ujung depan kaki.