Menjelajah Sawarna, Desa Wisata Paling Fotogenik di Selatan Banten

Hairul Alwan Suara.Com
Sabtu, 26 Juli 2025 | 23:02 WIB
Menjelajah Sawarna, Desa Wisata Paling Fotogenik di Selatan Banten
Pantai Sawarna [Instagram.com/@penginapan_sawarna01]

Suara.com - Jauh dari hiruk pikuk kota besar, di pesisir selatan Kabupaten Lebak, Banten, tersembunyi sebuah surga bernama Desa Sawarna.

Bagi banyak pelancong, Sawarna adalah jawaban atas kerinduan akan keindahan alam yang masih otentik, di mana debur ombak Samudra Hindia yang ganas bertemu dengan hamparan pasir putih dan formasi karang yang megah.

Namun, menyebut Sawarna hanya sebagai "pantai" adalah sebuah kekeliruan besar. Ini adalah sebuah desa wisata lengkap yang menawarkan petualangan, ketenangan, dan spot-spot fotogenik yang tak ada habisnya.

Perjalanannya yang menantang justru menjadi bagian dari pesona, menjanjikan hadiah pemandangan yang sepadan di ujungnya.

Bukan Sekadar Satu Pantai, Tapi Sebuah Desa Wisata

Hal pertama yang perlu dipahami sebelum berkunjung adalah Sawarna merupakan sebuah desa wisata yang menaungi beberapa pantai dan destinasi ikonik.

Saat Anda membayar tiket masuk di gerbang utama, Anda sebenarnya mendapatkan akses ke seluruh kawasan ini.

Setiap sudutnya menawarkan karakter dan pesona yang berbeda, menjadikannya destinasi yang ideal untuk dijelajahi selama beberapa hari.

Daya Tarik yang Wajib Dikunjungi

Baca Juga: Dulu Jadi Tunggangan Ratu Atut, Kini Land Cruiser Legendarisnya Dilelang Apa Adanya, Minat?

1. Pantai Tanjung Layar: Sang Ikon Utama Sawarna

Inilah wajah dari Sawarna. Tanjung Layar adalah sebuah pantai karang yang terkenal dengan dua batu karang raksasa yang menjulang gagah layaknya layar kapal terkembang.

Tempat ini adalah magnet utama bagi para fotografer, terutama saat matahari terbenam (sunset). Semburat warna jingga di langit yang berpadu dengan siluet karang dan debur ombak yang pecah menciptakan pemandangan yang dramatis dan tak terlupakan.

Saat air laut surut, Anda bisa berjalan di atas hamparan karang dan melihat biota laut kecil yang terperangkap di celah-celahnya.

2. Pantai Legon Pari

Jika Tanjung Layar menawarkan kegagahan, Legon Pari adalah sisi lembut dari Sawarna. Pantai ini memiliki garis pantai yang sangat panjang dan luas, dengan hamparan pasir putih yang lembut.

Ombaknya relatif lebih tenang dibandingkan spot lain, menjadikannya lokasi yang lebih aman untuk bermain air atau sekadar berjemur.

Legon Pari juga merupakan spot terbaik untuk menikmati matahari terbit (sunrise), menawarkan suasana pagi yang syahdu dan damai.

3. Karang Taraje: Tangga Batu Alami yang Unik

Nama "Taraje" berasal dari bahasa Sunda yang berarti tangga. Sesuai namanya, spot ini memiliki formasi bebatuan karang yang berundak-undak menyerupai tangga.

Keunikannya muncul saat ombak besar datang dan menghempas dinding karang, menciptakan efek air terjun asin yang mengalir turun melalui "anak tangga" karang tersebut.

Tempat ini sangat fotogenik, namun pengunjung diimbau untuk ekstra hati-hati karena karangnya yang tajam dan ombaknya yang kuat.

4. Goa Lalay & Goa Langir: Petualangan di Perut Bumi

Sawarna tidak hanya soal pantai. Kawasan ini juga kaya akan gua-gua karst yang menantang untuk dijelajahi. Goa Lalay (Gua Kelelawar) adalah yang paling terkenal.

Anda akan diajak masuk ke dalam kegelapan gua yang menjadi rumah bagi ribuan kelelawar. Sementara Goa Langir menawarkan petualangan menyusuri sungai bawah tanah.

Sangat disarankan untuk menggunakan jasa pemandu lokal demi keamanan dan untuk mendapatkan penjelasan menarik mengenai sejarah gua-gua tersebut.

Panduan Praktis dan Tips Penting Menuju Sawarna

Rute Perjalanan: Ada dua rute utama dari Jakarta/Tangerang. Pertama melalui Sukabumi - Pelabuhan Ratu, rute ini menawarkan pemandangan indah namun seringkali lebih padat saat akhir pekan.

Rute kedua melalui Pandeglang - Malimping - Bayah, kondisi jalannya bervariasi namun bisa menjadi alternatif. Perkirakan waktu tempuh 6-8 jam tergantung kondisi lalu lintas. Pastikan kendaraan dalam kondisi prima.

Tips Tambahan untuk Perjalanan Anda:

  • Harga Tiket Masuk: Sangat terjangkau, sekitar Rp 5.000 - Rp 10.000 per orang.
  • Akomodasi: Didominasi oleh homestay dan penginapan sederhana milik warga. Pesanlah terlebih dahulu jika berkunjung saat musim liburan.
  • Bawa Uang Tunai: Sinyal telepon sering tidak stabil dan ATM sangat terbatas. Pastikan membawa uang tunai yang cukup.
  • Kondisi Kendaraan: Pastikan mobil atau motor Anda dalam kondisi prima, terutama bagian ban, rem, dan mesin, karena Anda akan melewati banyak tanjakan dan kelokan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI