3. Alkohol, pemicunya utama kerusakan hati kronis.
4. Daging olahan seperti sosis dan ham, tinggi nitrat dan natrium yang bersifat hepatotoksik.
5. Suplemen dan jamu berlebihan, apalagi yang tidak memiliki izin resmi, berisiko memperberat kerja hati.
Dokter Dhoble menegaskan pentingnya mencapai berat badan ideal. Penurunan berat badan 5–10 persen bisa signifikan mengurangi kadar lemak di hati.
Ia juga menyarankan olahraga rutin 150 menit per minggu, skrining hepatitis B dan C, minum cukup air, tidur teratur, dan manajemen stres demi menjaga metabolisme hati.