Menghormati teman yang sedang beribadah: Contoh paling simpel adalah tidak membuat kegaduhan atau mengganggu teman yang sedang menjalankan ibadah puasa, salat, atau ibadah lainnya. Ini adalah cerminan dari butir ke-6.
Tidak menyebarkan ujaran kebencian: Di era media sosial, sangat penting untuk tidak ikut menyebarkan hoaks atau ujaran kebencian yang menyerang agama atau keyakinan lain. Ini wujud nyata dari butir ke-3 dan ke-4 tentang membina kerukunan.
Mengucapkan selamat hari raya: Memberikan ucapan selamat hari besar keagamaan kepada teman, tetangga, atau rekan kerja yang berbeda keyakinan adalah cara mudah untuk menunjukkan sikap saling menghormati.
Tidak memaksakan keyakinan: Dalam diskusi atau pergaulan, hindari perdebatan yang bertujuan memaksakan pandangan agama kita kepada orang lain. Setiap orang berhak atas keyakinannya, sesuai dengan butir ke-7.
Bekerja sama dalam kegiatan sosial: Ikut serta dalam kerja bakti atau kegiatan sosial di lingkungan tanpa memandang latar belakang agama para pesertanya adalah bentuk nyata kerja sama antarumat beragama seperti yang diamanatkan butir ke-3.
Menjaga ketenangan di sekitar tempat ibadah: Saat melewati masjid, gereja, pura, atau tempat ibadah lainnya, usahakan untuk tidak membuat keributan yang bisa mengganggu kekhusyukan ibadah di dalamnya.
Intinya, pengamalan sila pertama tidak hanya soal seberapa taat kita pada ajaran agama masing-masing. Lebih dari itu, sila ini menguji seberapa besar kemampuan kita untuk menghormati dan hidup rukun dengan mereka yang berbeda keyakinan.
Dengan memahami dan mempraktikkan 7 butir Pancasila sila ke-1 ini, kita turut serta menjaga pilar terpenting yang membuat Indonesia tetap utuh yaitu Bhinneka Tunggal Ika.
Baca Juga: Link Download 45 Butir-Butir Pancasila PDF, Ini Panduan Lengkap dan Contoh Pengamalannya Sehari-hari