Suara.com - Ada satu pemandangan yang begitu melekat dalam benak publik selama satu dekade terakhir, sosok mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan kemeja putih polos andalannya.
Lengan digulung hingga siku, dipadu celana bahan hitam, gaya ini telah menjadi signature look yang lebih dari sekadar pilihan busana.
Bagi generasi milenial dan profesional muda, gaya Jokowi ini menawarkan pelajaran tentang personal branding yang kuat.
Kemeja putihnya bukan lagi pakaian formal yang kaku, melainkan simbol kerja keras, kesederhanaan, dan kedekatan dengan rakyat.
Ini adalah gaya yang 'sat-set', praktis untuk blusukan, namun tetap memancarkan aura wibawa seorang pemimpin.
Lalu, apa rahasia di balik kemeja putih ini dan bagaimana cara kita bisa mengadopsi gaya serupa untuk aktivitas sehari-hari?
Makna di Balik Gulungan Lengan, Simbol 'Kerja, Kerja, Kerja'
Sejak menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta hingga menjadi Presiden RI selama dua periode, kemeja putih polos seolah menjadi seragam wajib Jokowi.
Pilihan ini adalah sebuah pernyataan politik yang cerdas. Ia menanggalkan citra pemimpin feodal yang identik dengan setelan jas atau kemeja safari yang berjarak.
Baca Juga: 3 Rekomendasi Sepatu Karbon Lokal Murah, Lari Lebih Cepat Tanpa Bikin Kantong Kempis
Kemeja putih yang bersih melambangkan niat yang lurus dan pemerintahan yang transparan. Sementara itu, gulungan lengan kemeja menjadi representasi visual dari jargon populernya "Kerja, Kerja, Kerja".
Ini adalah pesan bahwa ia adalah pemimpin yang siap turun ke lapangan, bekerja, dan tidak hanya duduk di belakang meja.
Ciri Khas Kemeja Putih 'Jokowi Style'
Tidak semua kemeja putih bisa disebut bergaya "Jokowi". Ada beberapa ciri khas spesifik yang membuatnya tampak pas dan nyaman untuk mobilitas tinggi
Bahan umumnya terbuat dari katun. Bahan katun, seperti katun poplin atau toyobo, memiliki sirkulasi udara yang baik (adem), menyerap keringat, dan tidak mudah kusut, sangat cocok untuk iklim tropis Indonesia.
Regular fit atau classic fit. Potongannya tidak terlalu ketat (slim fit), memberikan ruang gerak yang leluasa. Ini penting agar nyaman saat bergerak aktif, membungkuk, atau berinteraksi dengan warga.