Suara.com - Permainan jadul merupakan permainan tradisional yang biasanya diwariskan secara turun-temurun dalam masyarakat. Permainan ini sering menggunakan aturan, norma, dan adat kebiasaan lama, serta memanfaatkan alat-alat sederhana atau bahan dari alam sekitar.
Tujuan utama permainan jadul adalah menghibur sekaligus melatih keterampilan fisik, sosial, dan karakter anak-anak seperti kerjasama, sportivitas, ketekunan, dan rasa tanggung jawab.
Berikut 5 permainan jadul khas Sumatera Utara era 90-an yang populer di kalangan anak-anak:
1. Margala/Marcabor - Versi lokal dari gobak sodor, permainan berkelompok yang menguji kecepatan dan strategi, juga dijadikan ajang mencari jodoh.
Permainan ini mengandalkan kerja sama tim, kecepatan kaki, dan strategi untuk mengalahkan lawan. Berikut cara dan aturan bermain Margala:
- Arena permainan digambar di tanah dengan tiga garis horizontal dan tiga garis vertikal, membentuk empat kotak.
- Terdiri dari dua tim, biasanya 6 orang per tim, satu tim bertugas menjaga garis-garis pada kotak-kotak arena.
- Tiga pemain bertugas menjaga di tiga titik garis horizontal depan dan satu pemain menjaga garis vertikal di tengah.
- Tim lawan berusaha memasuki arena yang dijaga tanpa tersentuh oleh penjaga.
- Jika anggota tim lawan yang mencoba masuk tersentuh oleh penjaga, maka tim lawan kalah dan bertukar posisi dengan penjaga.
- Jika tim lawan berhasil melewati area penjagaan, mereka memperoleh poin dan kembali ke posisi semula untuk giliran berikutnya.
- Permainan ini menuntut kelincahan, kekompakan, dan strategi dalam membaca gerak lawan.
Margala dulunya juga diagungkan sebagai hiburan resmi para raja Batak dan menjadi ajang berkumpul saat bulan purnama sekaligus mencari jodoh bagi para remaja yang bermain.
2. Marakkat Singa - Melompat karet gelang yang disusun sepanjang 1-4 meter dengan berbagai tingkat ketinggian.
Marakkat Singa termasuk permainan yang sangat seru dan menantang, biasanya dimainkan oleh anak-anak perempuan.
Manfaatnya meliputi melatih otot kaki, meningkatkan koordinasi tubuh, serta nilai moral seperti kebersamaan, kegigihan, tanggung jawab, dan kejujuran.
Permainan Marakkat Singa adalah permainan tradisional khas Sumatera Utara yang menggunakan karet gelang. Cara bermainnya yaitu:
- Karet gelang disatukan sepanjang 3-4 meter lalu ditempatkan sebagai tantangan loncatan
- Pemain harus melompati karet gelang pada berbagai ketinggian dari lutut, pinggang, pundak, hingga di atas kepala
- Setelah berhasil melewati tahap lompatan, pemain melilitkan karet gelang di bagian kaki dan berusaha membuka lilitan tersebut tanpa menyentuh lantai atau jatuh
- Jika gagal melewati lompatan atau membuka lilitan, giliran bermain berpindah ke pemain berikutnya
- Permainan ini melatih kelincahan, keseimbangan, koordinasi tubuh, serta nilai kebersamaan dan ketekunan
Marakkat Singa biasa dimainkan anak-anak perempuan dan sangat seru serta menantang.
3. Marimbus Pattik - Permainan meniup karet gelang agar terlepas dari lingkaran sebagai taruhan, menguji ketepatan dan kontrol napas.
Marimbus Pattik juga menjadi salah satu warisan budaya yang menghibur sekaligus melatih kemampuan motorik anak-anak di daerah Batak dan sekitarnya.