Permainan Marimbus Pattik adalah permainan tradisional Sumatera Utara yang menggunakan karet gelang dan kayu kecil sebagai alatnya. Cara bermainnya:
- Jumlah karet gelang sebagai taruhan disepakati dulu.
- Karet gelang disatukan dan dimasukkan ke lidi atau kayu kecil yang ditancapkan di tanah.
- Pemain bergiliran mengembus karet gelang sekuat tenaga agar keluar dari lidi tersebut.
- Pemain yang paling banyak berhasil mengeluarkan karet gelang dari lidi menjadi pemenang.
Permainan ini melatih konsentrasi, keterampilan mengatur napas, dan ketangkasan tangan.
4. Mardanggur Goje - Lempar karet gelang, jika tidak melewati garis dianggap gagal, memerlukan ketepatan lemparan.
Permainan Mardanggur Goje adalah permainan tradisional khas Sumatera Utara yang menggunakan karet gelang sebagai alat utamanya.
Cara bermain Mardanggur Goje:
- Pemain membuat garis batas pelemparan.
- Dari garis tersebut, diukur jarak sekitar 3-4 meter sebagai tempat melempar karet gelang.
- Pemain meletakkan karet gelang di telapak tangan, lalu mengayunkan dan melemparnya sekuat mungkin melewati garis yang sudah ditentukan.
- Jika karet gelang tidak melewati garis, pemain dinyatakan gagal dan harus menunggu giliran berikutnya.
- Jika berhasil melempar dan karet gelang bertindih atau mengenai karet gelang lain yang sudah ada di tanah, maka karet gelang yang bertindih akan menjadi milik pemain tersebut.
- Pemenang adalah pemain yang paling banyak berhasil mengumpulkan karet gelang.
Permainan ini biasanya dimainkan oleh 5-6 orang dan melatih ketelitian, kesabaran, serta kekuatan tangan. Juga mengajarkan nilai-nilai kebersamaan dan kejujuran.
5. Ular Naga - Permainan barisan anak saling berpegangan pundak lalu berjalan melingkar melewati penjaga, sangat populer di era itu.
Permainan Ular Naga adalah permainan tradisional yang membutuhkan banyak pemain dan kekompakan. Cara bermainnya:
- Permainan dilakukan di tempat luas seperti lapangan atau halaman rumah.
- Dua orang pemain dipilih sebagai penjaga gerbang, biasanya yang paling tua atau terbesar.
- Penjaga gerbang berdiri berhadapan dan mengangkat kedua tangan saling bertemu membentuk terowongan atau gerbang.
- Pemain lain berbaris panjang menyerupai tubuh ular naga, saling memegang pundak atau pinggang teman di depan.
- Barisan ular naga berjalan melewati gerbang sambil menyanyikan lagu khas permainan ular naga.
- Saat lagu selesai, penjaga gerbang menurunkan tangan untuk menangkap pemain tepat di bawah gerbang.
- Pemain yang tertangkap memilih penjaga gerbang mana yang akan diikuti dan berbaris di belakangnya.
- Proses ini berulang sampai semua pemain tertangkap dan kemudian dibagi menjadi dua kelompok.
- Kedua kelompok saling berusaha menangkap pemain lawan dengan cara menggerakkan barisan ular naga agar ekor lawan tertangkap.
- Kemenangan ditentukan dari kelompok yang berhasil mempertahankan anggotanya paling banyak.
Permainan ini melatih kerja sama, empati, tanggung jawab, dan kekompakan antar pemain. Permainan ini tidak hanya sebagai hiburan tapi juga melatih kerjasama, ketangkasan, dan kebersamaan dalam komunitas anak-anak Sumut di tahun 90-an.