New Balance Rebel v5: Kembaran Adizero Evo SL, Lebih Cocok untuk Kaki Lebar?

Wakos Reza Gautama Suara.Com
Selasa, 05 Agustus 2025 | 16:41 WIB
New Balance Rebel v5: Kembaran Adizero Evo SL, Lebih Cocok untuk Kaki Lebar?
Dr Tirta me-review sepatu New Balance Fuelcell Rebel V5. [Youtube Tirta Pengpengpeng]

Suara.com - Arena pertarungan sepatu lari harian semakin memanas. Setelah perdebatan sengit antara Adidas Adizero Evo SL dan ASICS Novablast 5, kini muncul penantang ketiga yang secara visual paling mengejutkan.

New Balance Fuelcell Rebel v5 hadir dengan desain yang oleh dr. Tirta Mandira Hudhi disebut sebagai 'kembaran' dari Adizero Evo SL, namun menyimpan karakter dan kelemahan yang sangat berbeda.

Dalam ulasan mendalamnya, dr. Tirta langsung menyoroti kemiripan desain yang mencolok antara kedua sepatu tersebut, namun dengan keunggulan signifikan dari Rebel v5 pada aspek fit.

"Oke, sekarang kita akan bahas sepatu yang mirip banget sama EVO SL. Bentuknya tuh mirip banget nih. Ini sepatu ini kalau kalian lihat ini sangat mirip bentuknya. Ini tuh lihat ada melengkungnya ya. Ada arknya," ungkap dr. Tirta dikutip dari Youtube Tirta Pengpengpeng.

Ia kemudian menyoroti keunggulan yang menjadi jawaban bagi banyak pelari di Indonesia. "Ini kenapa saya bilang ini cocok buat segala kaki. White pun cocok, flat pun cocok," ujarnya.

Secara spesifik, "New Balance Lebih lebar," katanya, "artinya memang sepatu ini ternyata cocok buat teman-teman yang flat."

Meskipun secara visual Rebel v5 adalah cerminan Evo SL, sensasi yang ditawarkan saat berlari justru membawanya ke ranah yang berbeda.

Dr. Tirta menyebut karakternya justru lebih condong ke ASICS Novablast, namun dengan sentuhan yang lebih kokoh.

"Lihat full sell-nya itu sangat critical. Jadi dia itu memang kokoh, meredam tapi ada energi return-nya walaupun tidak sebesar Adizero Evo SL atau Novablast. Ini soalnya mirip sama Novablast tapi lebih firm," jelasnya.

Baca Juga: Alasan Mengapa Sepatu Novablast 5 Lebih Awet dari Adidas Adizero Evo SL Versi dr Tirta

Posisi ini menempatkan Rebel v5 dalam kategori yang unik dan sedikit membingungkan. "Sepatu ini sebenarnya kategorinya tuh harusnya mirip Adizero Evo SL. harusnya karena secara bentuk tuh mirip persis, sebentuknya, karakternya, mes-nya pun mirip," ujarnya.

Namun, klaim di situs resmi yang melabelinya sebagai sepatu "speed" atau kecepatan, dibantah oleh pengujian dr. Tirta di lapangan.

"Nah, ini tuh sebenarnya di website-nya kategori speed. Nah, cuman dia tidak seallrounded ini. Kenapa? Ini buat pace besar masih enak, tapi buat interval enggak enak. Masih kurang. Masih ada SC trainer, ada propel," ujarnya.

Jika Adizero Evo SL dikritik habis-habisan karena durabilitas rubber atau karet outsole-nya yang tipis, Rebel v5 justru memperlihatkan kelemahan pada jantungnya: midsole. Dr. Tirta mengungkap sebuah isu krusial yang muncul setelah penggunaan jarak jauh.

"setelah dipakai FM (full marathon) isunya apa? Berkerut. Artinya dugaannya udaranya lumayan banyak nih. Bisa jadi kalau dipakai di atas 600 kilo apa? Gembos depan," bebernya secara gamblang.

Temuan ini sangat signifikan. "Habis FM kelihatan kerutannya," tambahnya. Ini menjadi pertaruhan besar bagi konsumen. Dr. Tirta merangkum dilema ini dengan sangat jelas: Rebel v5 memiliki midsole yang rentan namun karet bawah yang kuat, sementara Evo SL memiliki karet bawah yang rentan namun midsole yang tangguh.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI