Suara.com - Di tengah hiruk pikuk kehidupan kota besar dan tuntutan pekerjaan yang tak ada habisnya, banyak dari kita yang berusia produktif sering mengabaikan sinyal-sinyal kecil dari tubuh.
Sakit kepala dianggap biasa karena kurang tidur, dan kelelahan dianggap wajar karena lembur. Padahal, bisa jadi itu adalah bisikan dari sang "pembunuh senyap" atau silent killer, yaitu hipertensi.
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi berbahaya yang seringkali tidak menunjukkan gejala yang jelas pada tahap awal.
Padahal, jika dibiarkan, kondisi ini dapat merusak organ vital seperti jantung, otak, dan ginjal secara perlahan namun pasti. Itulah mengapa sangat penting untuk peka terhadap tubuh Anda sendiri.
Jangan tunggu hingga terlambat. Berikut adalah 5 tips untuk mengenali gejala hipertensi yang mungkin sedang Anda alami.
1. Sakit Kepala yang Khas dan Tak Kunjung Hilang
Bukan sekadar pusing biasa, sakit kepala akibat hipertensi memiliki ciri khas. Banyak penderita menggambarkannya sebagai rasa nyeri atau berat yang hebat, terutama di bagian belakang kepala (tengkuk).
Gejala ini sering kali terasa paling parah saat bangun tidur di pagi hari dan berangsur-angsur membaik seiring berjalannya hari.
Jika Anda mengalami sakit kepala dengan pola seperti ini secara berulang dan tidak mempan dengan obat pereda nyeri biasa, ini adalah bendera merah pertama yang harus Anda waspadai.
Baca Juga: Anti Darah Tinggi, 7 Cara Sederhana Turunkan Tensi Tanpa Ribet
2. Penglihatan Tiba-tiba Kabur atau Berbayang
Mata adalah jendela tubuh, termasuk untuk mendeteksi hipertensi. Tekanan darah yang terlalu tinggi dapat merusak pembuluh darah kecil dan sensitif yang ada di retina mata, sebuah kondisi yang disebut retinopati hipertensi.
Gejalanya bisa berupa penglihatan yang mendadak menjadi kabur, pandangan ganda, atau bahkan melihat bintik-bintik darah. Jika Anda mengalami gangguan penglihatan seperti ini tanpa sebab yang jelas, jangan tunda untuk segera memeriksakan tekanan darah dan kesehatan mata Anda.
3. Nyeri di Area Dada dan Napas yang Terasa Berat
Pernahkah Anda merasa sesak napas atau nyeri di dada bahkan saat hanya melakukan aktivitas ringan seperti naik tangga? Ini bisa menjadi tanda bahwa jantung Anda bekerja ekstra keras.
Hipertensi memaksa jantung untuk memompa darah lebih kuat melawan tekanan di pembuluh darah. Beban kerja berlebih ini dapat menyebabkan penebalan otot jantung dan akhirnya memicu rasa nyeri di dada (angina) serta sesak napas.
Gejala ini tidak boleh dianggap enteng karena merupakan pertanda risiko penyakit jantung yang lebih serius.
4. Pusing Berputar (Vertigo) dan Telinga Berdenging
Rasa pusing seperti dunia berputar (vertigo) atau suara berdenging konstan di telinga (tinnitus) juga bisa menjadi gejala hipertensi. Fluktuasi tekanan darah yang ekstrem dapat mengganggu aliran darah ke otak dan telinga bagian dalam, yang berperan penting dalam mengatur keseimbangan tubuh.
Meskipun pusing dan tinnitus bisa disebabkan oleh banyak hal lain, jika gejala ini muncul bersamaan dengan tanda-tanda lain dalam daftar ini, kecurigaan terhadap hipertensi patut dipertimbangkan.
5. Mimisan yang Terjadi Tiba-tiba dan Tanpa Sebab
Mimisan yang terjadi secara spontan dan berulang bisa menjadi tanda bahwa tekanan darah Anda berada pada level yang sangat tinggi.
Tekanan ekstrem ini dapat menyebabkan pembuluh darah yang rapuh di dalam hidung pecah dan menimbulkan pendarahan.
Dalam kasus yang lebih parah, darah juga bisa ditemukan di dalam urin, yang menandakan adanya kerusakan pada organ ginjal. Jika Anda mengalami salah satu dari gejala ini, ini adalah kondisi darurat medis yang memerlukan penanganan segera.
Meskipun kelima gejala di atas bisa menjadi pertanda, cara paling akurat dan satu-satunya untuk mengetahui Anda menderita hipertensi adalah dengan melakukan pengecekan tekanan darah secara rutin.
Gejala seringkali baru muncul ketika kondisi sudah cukup parah. Jangan menunggu gejala datang. Jadikan pengukuran tekanan darah sebagai bagian dari gaya hidup sehat Anda, sama pentingnya seperti menimbang berat badan.
Anda bisa melakukannya dengan mudah di apotek, klinik, puskesmas, atau bahkan di rumah dengan alat tensimeter digital.