Auto Bisa Tebak Kepribadianmu: Kamu Tim Vans atau Tim Converse?

Tasmalinda Suara.Com
Sabtu, 09 Agustus 2025 | 16:18 WIB
Auto Bisa Tebak Kepribadianmu: Kamu Tim Vans atau Tim Converse?
Vans vs Converse

Suara.com - Di lemari sepatu setiap orang, di antara tumpukan tren sesaat dan sepatu formal yang jarang tersentuh, hampir selalu ada satu kepastian, sepasang sepatu kanvas yang usang.

Dan kemungkinan besar, sepatu itu adalah Converse Chuck Taylor atau Vans Old Skool.

Ini bukan sekadar pilihan alas kaki, namun sebuah keputusan yang seringkali mendefinisikan diri selama bertahun-tahun.

Selama lebih dari setengah abad, dua raksasa ini telah bertarung dalam duel sunyi di jantung kultur anak muda.

Mereka lahir dari dunia yang berbeda—satu dari lapangan basket, satu lagi dari kolam renang kosong California.

Namun keduanya diadopsi oleh musik, seni, dan pemberontakan untuk menjadi lebih dari sekadar sepatu. Mereka adalah seragam bagi subkultur.

Jadi, di manakah letak kesetiaan Anda? Mari kita bedah DNA keduanya untuk memahami mengapa duel ini jauh lebih dalam dari sekadar perdebatan soal sol karet.

Converse Chuck 70 vs All Star Biasa:
Converse Chuck 70 vs All Star Biasa:

Converse – Sang Seniman Individualis

Lahir pada tahun 1917 sebagai sepatu basket, Chuck Taylor adalah sang original. Namun keabadiannya justru lahir ketika ia "dibajak" dari lapangan. Para punk rocker di CBGB seperti The Ramones, para seniman di Soho, dan ikon grunge seperti Kurt Cobain mengubahnya menjadi simbol anti-kemapanan.

Baca Juga: Pensiunkan 90 Persen Sepatumu? Cuma 3 Pasang Ini yang Benar-Benar Kamu Butuhkan

Converse adalah kanvas kosong. Desainnya yang simpel seolah mengundang pemiliknya untuk mempersonalisasinya—dicoret-coret dengan spidol, dibiarkan robek, atau diganti talinya. Memakai

Converse adalah sebuah pernyataan individualisme. Anda adalah seorang seniman, seorang musisi, seorang pemikir yang berdiri sendiri.

Vibe: Klasik, artistik, sedikit melankolis, dan intelektual. Ia terasa seperti New York di malam hari atau Seattle saat gerimis.

Model Ikonik: Chuck Taylor All-Star (si original yang tak lekang waktu) dan Chuck 70 (versi premium dengan material lebih baik dan kenyamanan ekstra, favorit para sneakerhead).

Vans – Kru Skate yang Solid

DNA: Lahir pada 1966 di Anaheim, California, Vans diciptakan untuk dan oleh para skater. Sol karetnya yang lengket (Waffle Sole) dan konstruksinya yang tangguh dirancang untuk bertahan dari siksaan di atas papan. Vans adalah denyut nadi dari kultur West Coast.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI