Suara.com - Demam sneakers lokal berkualitas tinggi sedang melanda, dan tiga nama raksasa terus menjadi perbincangan utama di kalangan anak muda yakni Compass, Ventela, dan Patrobas.
Ketiganya menawarkan sepatu kanvas dengan gaya klasik, kualitas yang tak bisa diremehkan, dan harga yang sangat bersahabat di kantong, umumnya di bawah Rp 500 ribu.
Namun, dengan popularitas yang sama-sama meroket, pertanyaan besar pun muncul: Di antara ketiganya, mana yang benar-benar terbaik?
Apakah si legendaris yang bangkit kembali, si juara nyaman, atau si penantang dengan detail memukau?
Artikel ini akan mengupas tuntas pertarungan tiga raksasa ini dari berbagai sisi untuk membantumu menentukan pilihan.
Mengenal Para Petarung di Arena Gaya
Sebelum masuk ke duel head-to-head, mari kita kenali karakter masing-masing brand yang membuat mereka unik.
1. Compass: Sang Legenda yang Bangkit (The Comeback King)
Compass bukanlah pemain baru. Brand ini memiliki sejarah panjang sejak tahun 1998, namun "terlahir kembali" dan menjadi fenomena besar beberapa tahun terakhir.
Baca Juga: Perang Tahta Sneaker Lokal 2025: Compass Sang Raja Hype, Ventela Sang Raja Jalanan?
Dikenal dengan siluet vintage-nya, terutama pada seri Gazelle, Compass identik dengan eksklusivitas dan hype.
Ciri Khas: Logo stripe samping yang terinspirasi dari gazelle yang berlari, nuansa retro yang kental, dan reputasi sebagai sepatu "gaib" karena sering ludes terjual dalam hitungan menit.
2. Ventela: Sang Juara Kenyamanan (The Comfort Champion)
Jika Compass adalah tentang hype, maka Ventela adalah tentang kenyamanan dan aksesibilitas.
Brand asal Bandung ini berhasil mencuri hati banyak orang berkat teknologi insole Ultralite Foam yang super empuk. Ventela menjadi pilihan andalan untuk pemakaian harian.
Ciri Khas: Desain yang simpel dan bersih, insole yang sangat nyaman, dan ketersediaan produk yang lebih mudah dijangkau oleh konsumen luas. Seri Public Low menjadi salah satu yang paling laris di pasaran.
Fokus Utama: Menghadirkan sepatu berkualitas dengan kenyamanan maksimal tanpa membuat kantong bolong.
3. Patrobas: Si Penantang Sarat Detail (The Detailed Challenger)
Patrobas muncul sebagai penantang kuat yang berani bermain dengan detail. Brand ini membangun citra lewat kualitas material yang solid dan sentuhan-sentuhan kecil yang membuatnya berbeda.
Patrobas juga berhasil membangun komunitas yang sangat loyal.
Ciri Khas: Logo yang terinspirasi dari sambaran petir, penggunaan material kanvas 12oz yang kokoh, dan detail seperti padding tambahan di bagian tumit untuk kenyamanan ekstra. Seri Ivan menjadi simbol identitas mereka.
Memberikan paket lengkap antara gaya, kenyamanan, daya tahan, dan harga yang sangat kompetitif.
Duel Head-to-Head: Compass vs. Ventela vs. Patrobas
Sekarang, mari kita adu ketiga brand ini berdasarkan aspek-aspek paling krusial.
Saat ketiganya diletakkan berdampingan, karakter sejati mereka langsung terpancar.
Compass adalah sang aristorat dengan pesona vintage; siluet Gazelle-nya yang ikonik seolah bercerita tentang warisan dan tak akan pernah lekang oleh waktu.
Di sebelahnya, Ventela tampil sebagai si minimalis modern yang percaya diri. Logonya yang bersih dan desainnya yang simpel membuatnya menjadi kanvas kosong yang sempurna untuk gaya apa pun.
Sementara itu, Patrobas adalah sang pemberontak yang penuh detail. Logo petirnya yang edgy dan konstruksinya yang terlihat kokoh menegaskan bahwa ia tidak takut untuk tampil beda dan tangguh.
Dalam urusan kenyamanan, pertarungan menjadi sengit. Meski Compass cukup nyaman untuk dipakai harian, Ventela adalah juara bertahan yang sulit ditandingi.
Teknologi insole Ultralite Foam-nya benar-benar mengubah permainan, memberikan sensasi empuk yang memanjakan kaki sepanjang hari.

Namun, jangan remehkan Patrobas; dengan insole tebal dan padding ekstra di tumit, ia menawarkan kenyamanan solid yang secara pintar dirancang untuk mencegah lecet.
Dari segi material, ketiganya menunjukkan komitmen pada kualitas.
Compass terasa premium dengan Canvas Twill dan foxing tinggi yang rapi. Di sisi lain, baik Ventela maupun Patrobas memilih kanvas 12oz yang terbukti kokoh, namun Patrobas memberikan kesan lebih tangguh dengan bumper depan bertekstur dan detail jahitan yang kuat.
Namun, medan perang sesungguhnya terletak pada harga dan ketersediaan.
Ventela dan Patrobas berjaya di sini dengan harga sangat kompetitif dan stok yang relatif mudah didapat.
Sebaliknya, Compass adalah sang primadona yang "gaib"; harganya yang terjangkau di retail berbanding terbalik dengan harga resale yang melambung tinggi akibat kelangkaannya.

Pada akhirnya, semua kembali ke identitas merek yang ingin kamu usung, yakni apakah kamu mengejar kebanggaan eksklusif dari Compass, memilih fungsionalitas dan kenyamanan total dari Ventela, atau bergabung dengan komunitas cerdas yang menghargai detail dan value for money dari Patrobas?
Kesimpulan: Jadi, Siapa Pemenangnya?
Jawabannya adalah tergantung pada apa yang kamu cari. Tidak ada satu pemenang mutlak, karena setiap brand menawarkan keunggulan yang berbeda untuk tipe pengguna yang berbeda.
Pilih Compass jika: Kamu adalah seorang trendsetter yang mengejar eksklusivitas, menyukai desain vintage otentik, dan tidak masalah dengan "perjuangan" untuk mendapatkannya. Sepatu ini adalah sebuah statement.
Pilih Ventela jika: Kenyamanan adalah prioritas nomor satu. Kamu membutuhkan sepatu andalan untuk aktivitas sehari-hari yang padat, dari kuliah hingga hangout, tanpa membuat kaki pegal.
Pilih Patrobas jika: Kamu adalah pembeli cerdas yang menghargai detail, daya tahan, dan value for money.
Kamu ingin sepatu yang terlihat keren, nyaman, sekaligus tangguh untuk jangka panjang.
Pada akhirnya, pertarungan antara Compass, Ventela, dan Patrobas adalah kemenangan bagi kita semua sebagai konsumen.

Munculnya brand-brand berkualitas ini membuktikan bahwa produk lokal tidak hanya mampu bersaing, tetapi juga bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
Sekarang giliranmu!
Dari ketiga raksasa ini, mana yang jadi jagoanmu? Apakah kamu #TimCompass, #TimVentela, atau #TimPatrobas?
Bagikan pilihan dan alasanmu di kolom komentar di bawah ini! Mari kita diskusikan bersama.