Suara.com - Di label kemasan produk perawatan tubuh, kamu mungkin pernah menjumpai tulisan Sodium Lauryl Sulfate (SLS). Bahan ini dikenal sebagai pembuat busa sekaligus pembersih yang efektif mengangkat minyak dan kotoran. Namun, sebenarnya SLS bahaya atau tidak?
Sifat pembersih SLS memang ampuh, tapi pada sebagian orang bisa memicu beberapa risiko pada kulit dan rambut.
Itulah kenapa kini banyak yang beralih ke produk bebas SLS, termasuk sampo, untuk perawatan yang lebih aman dan lembut.
Berikut ini adalah ulasan terkait apa itu SLS, risikonya bagi kulit dan rambut, serta 5 rekomendasi shampo non SLS terbaik yang bisa jadi pilihan.
Apa itu SLS?
Sodium Lauryl Sulfate (SLS) adalah surfaktan anionik, yaitu bahan yang menurunkan tegangan permukaan sehingga minyak dan air bisa bercampur.
Inilah alasan SLS banyak dipakai dalam produk yang membutuhkan busa dan pembersih, mulai dari sabun, sampo, hingga pasta gigi.
Dalam industri kosmetik, SLS berperan sebagai bahan teknis yang umum dipakai, dengan tingkat keamanan yang bergantung pada kadar dan metode penggunaannya.
Secara kimia, SLS biasanya dibuat dari sumber lemak atau bahan petrokimia dan mudah menghasilkan busa.
Baca Juga: Apa Itu Sabun Mandi Non SLS? Ini 5 Rekomendasi Produk Murahnya, Mulai Rp7 Ribuan
Efek pembersih dan berbusa inilah yang membuat kotoran dan minyak terangkat lebih efektif saat dibilas.
Apakah SLS Berbahaya?
Meski efektif membersihkan minyak dan kotoran, SLS bukan berarti bebas risiko.
Pada sebagian orang, terutama yang memiliki kulit atau kulit kepala sensitif, bahan ini bisa menimbulkan efek samping yang mengganggu. Berikut adalah beberapa bahaya dan risiko SLS.
1. Menimbulkan Iritasi Kulit
SLS dapat mengiritasi kulit, terutama pada konsentrasi tinggi atau jika kontak berlangsung lama. Efeknya meliputi kemerahan, rasa gatal, kulit mengelupas, hingga rasa perih.