Akun X @AndokoAldi29 membagikan isi chat WhatsApp diduga Bintang Takari yang mengaku bahwa pembuatan "Merah Putih One For All" justru hanya menelan biaya sekitar Rp1 juta.
"Berapa budget film ini? Mungkin sekitar Rp1 juta! Buat nraktir anak-anak pengisi suara makan di warteg," ujar Bintang, dalam unggahan yang dibagikan ulang oleh akun X @moviemnfs.
Bintang mengaku tidak ingin meminta bantuan sponsor apalagi dana dari pemerintah. Ia pun jujur bahwa kualitas visual filmnya tidak maksimal, namun hal itu disebabkan oleh waktu produksi yang sangat singkat.
"Kenapa kualitasnya nggak maksimal? Ya karena waktunya mepet," jelas Bintang.
Menurutnya, seluruh proses produksi hanya memakan waktu tiga bulan. Ini merupakan durasi yang jauh lebih pendek dibandingkan standar industri animasi yang umumnya bisa mencapai satu hingga dua tahun.
Polemik Masih Berlanjut
Meski klarifikasi produser dan pengakuan animator sudah keluar, perdebatan di media sosial belum mereda. Sebagian warganet mengapresiasi kerja keras tim yang mampu menyelesaikan film dengan dana minim, sementara sebagian lain tetap mengkritik kualitas visualnya.
Pernyataan yang diduga berasal dari Bintang Takari soal budget Rp1 juta menambah babak baru dalam polemik ini, membuat isu dugaan dana Rp6,7 miliar semakin dipertanyakan kebenarannya.
Demikian itu informasi singkat mengenai polemik film "Merah Putih One for All".
Kontributor : Mutaya Saroh
Baca Juga: Sutradara Merah Putih One For All Jawab Tudingan Jiplak: Kami Pakai Template Karena Faktor Biaya