Suara.com - Cabai rawit yang biasanya dikenal sebagai bumbu dapur dengan rasa pedas menyengat, kini bertransformasi menjadi bahan utama perawatan kulit.
Inovasi ini dihadirkan Bio Beauty Lab lewat rangkaian Capsibright Series, yang diklaim sebagai produk pencerah kulit pertama di Indonesia dengan bahan aktif dari cabai rawit Asia (Capsicum frutescens).
"Hadir dengan memaksimalkan berbagai potensi bahan alami yang dekat dengan masyarakat seperti cabai rawit, Bio Beauty Lab bangga bisa menjadi brand lokal pertama yang memformulasikan bahan unik ini sebagai solusi kecantikan yang aman, inovatif, dan efektif," ujar Representatif Bio Beauty Lab, Anindhita Hapsari, dalam rilis pers, Selasa (12/8/2025).
Pengembangan Capsibright Series memakan waktu sekitar dua tahun. Proses riset dilakukan bersama Venas Consulting, yang didirikan oleh tiga pakar kecantikan ternama: Affi Assegaf, Amalia Hayati, dan Vanya Sunanto.
Secara ilmiah, ekstrak cabai rawit diketahui mengandung vitamin C tujuh kali lebih tinggi dibandingkan sumber umum lainnya.
Formulasi Capsibright memanfaatkan vitamin C untuk membantu proses pencerahan, pro vitamin A dan flavonoid sebagai antioksidan kuat, vitamin E untuk menjaga kelembapan kulit, serta kemampuan menghambat enzim tyrosinase yang memicu pembentukan melanin berlebih penyebab kulit kusam.
Rangkaian produk ini terdiri dari dua varian utama. Capsibright Elixir Radiance Moisturizer menggunakan pelembab dengan kombinasi bahan aktif seperti Plantasens Berto CapsiBright, niacinamide, dan Cywhite GP untuk mencerahkan kulit dan menyamarkan noda hitam.
Sementara itu, Elixir Bubbling Mask Cleanser menggabungkan pembersih wajah dan masker gelembung dengan kandungan Plantasens Berto CapsiBright, CM Glucan, dan allantoin, yang dirancang untuk mencerahkan, melembabkan, serta menenangkan kulit iritasi.
"Capsibright Series hadir sebagai bentuk komitmen Bio Beauty Lab untuk terus berinovasi dan mendorong penerapan kombinasi teknologi dan bahan alami paling mutakhir untuk mencapai kulit sehat, cerah, dan alami bagi masyarakat Indonesia," tambah Anindhita.
Fenomena pemanfaatan cabai rawit dalam industri kecantikan ini sejalan dengan tren global penggunaan bahan alami unik yang memiliki khasiat kesehatan kulit.
Data Statista 2025 mencatat bahwa permintaan skincare berbasis bahan natural meningkat hingga 32 persen di Asia Tenggara, menunjukkan pasar yang terus berkembang untuk inovasi serupa di masa depan. (Antara)