Eksibisi Kreatif Anak Muda yang Bikin Industri Melirik: Dari Film Hingga Audio

Vania Rossa Suara.Com
Rabu, 13 Agustus 2025 | 11:38 WIB
Eksibisi Kreatif Anak Muda yang Bikin Industri Melirik: Dari Film Hingga Audio
Pameran The Resonance (dok. SAE)

Suara.com - Di balik layar industri kreatif yang terus berkembang, ada banyak talenta muda yang diam-diam mempersiapkan diri untuk unjuk gigi. Mereka bukan cuma berkarya demi nilai akhir, tapi benar-benar menciptakan sesuatu yang siap terjun ke dunia profesional.

Lewat sebuah pameran yang memadukan film, animasi, audio imersif, hingga strategi bisnis hiburan, kreativitas mereka bergema dan mengundang perhatian para pelaku industri.

Tahun ini, SAE Indonesia menghadirkan kembali eksibisi tahunan bertajuk The Resonance, di kampus Pejaten, Jakarta Selatan.

Menampilkan karya akhir mahasiswa program Sarjana Terapan Seni dari empat konsentrasi studi—Film Production, Audio Production, 3D Animation & Visual Effects, serta Creative & Entertainment Business, sebanyak 42 mahasiswa menampilkan total 27 karya, mulai dari film pendek, animasi 3D, instalasi audio imersif, hingga konsep bisnis hiburan.

Mengusung tema “Where stories, visuals, and sounds resonate — shaping culture and creating impact”, The Resonance bukan sekadar pameran hasil belajar, tapi deklarasi kesiapan para kreator muda untuk terjun ke dunia profesional.

Karya-karya yang Bikin Terkesan

Beberapa proyek unggulan sukses mencuri perhatian. “Bintang Fajar”, instalasi tematik karya Audra Anandira Lasso bersama Javier Fadiga dan Syarief Fathan, membawa pengunjung menyelam ke suasana bawah laut yang dipadukan dengan narasi visual memikat.

Di jalur animasi, ada “Derma Para Wali” yang menggabungkan kisah bernuansa lokal dengan gaya wayang digital, hasil kolaborasi Daffa Muhammad, Sabila El Fath, dan Hosea.

Untuk audio, I Wayan Eka Wiguna dan Patrick Ruiz Benkie menghadirkan 360 Ambisonic in Balinese Contemporary Performance, merekam seni kontemporer Bali menggunakan teknologi audio ambisonik dan video 360 derajat, menciptakan pengalaman mendengar sekaligus melihat yang imersif.

Baca Juga: Wamen Bantah Danai Film Merah Putih One for All, Medsos Ekraf Pernah Singgung Potensi Kolaborasi

Sementara di bidang bisnis hiburan, Brigitte Janice membangun Jagat, sebuah creative agency yang fokus pada pengembangan strategi dan produksi konten untuk teater musikal.

Lebih dari Sekadar Pameran

Selama lima hari, pengunjung dimanjakan dengan berbagai kegiatan: pemutaran film dan animasi, workshop kreatif, instalasi suara orisinal, hingga sesi ngobrol santai dengan para kreatornya. 

 Daniel Darmawan dari Mosmoss Studio menyebut pameran ini “penuh kejutan” dan membantu menemukan talenta segar. Sementara Budi Sulistio dari Seven Music & Seven Production melihatnya sebagai ruang temu yang membuka peluang kolaborasi.

Pameran ini jadi bukti bahwa kreativitas anak muda Indonesia punya potensi besar untuk memberi dampak nyata—tidak hanya di lingkup komunitas, tapi juga di industri.

Bisa jadi, karya-karya yang lahir di The Resonance hari ini akan menjadi awal perjalanan panjang menuju panggung nasional hingga internasional.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI