Di bangku SMA, Timothy pernah gagal menjalankan bisnis pomade, lalu bangkit dengan menjual sedotan stainless steel. Dari sana, ia belajar pemasaran digital dan mulai masuk ke investasi saham hingga kripto. Keputusan berani untuk meninggalkan jalur pendidikan formal kemudian membentuk citra dirinya sebagai figur self-made yang mandiri, inspiratif, sekaligus menuai perdebatan.
Di balik sosoknya yang kerap dikaitkan dengan dunia kripto dan bisnis, langkah Timothy membangun sekolah-sekolah di daerah terpencil menunjukkan sisi lain: keyakinannya bahwa pendidikan tetap kunci utama untuk masa depan bangsa.
