Baik dengan teman maupun pasangan, ada rasa enggan terbuka secara emosional sehingga sulit menjalin kedekatan. Akibatnya, rasa percaya terhadap orang lain pun rendah, yang bisa memicu konflik atau ketegangan dalam hubungan.
3. Masalah kepercayaan
Munculkan pikiran selalu khawatir orang terdekat akan meninggalkan atau berkhianat. Bahkan, sebagian orang memilih menjaga jarak agar tidak lagi terluka secara emosional.
4. Kesulitan dalam keintiman
Seperti masalah kepercayaan, pengalaman buruk dengan ayah bisa membuat kedekatan emosional terasa berisiko. Untuk melindungi diri, mungkin jadi terbiasa menjaga jarak emosional dari orang lain.
5. Selalu mencari validasi dan persetujuan
Karena tidak mendapatkan pengakuan dari ayah, jadi berusaha keras mencari persetujuan dari orang lain. Misalnya, terlalu bergantung pada pasangan untuk merasa aman, terus-menerus khawatir mereka marah, atau sering bertanya apakah mereka benar-benar peduli.
6. Sulit menetapkan batasan
Jika sejak kecil tidak terbiasa membela diri, maka saat dewasa bisa kesulitan mengatakan 'tidak' atau menyampaikan pendapat. Sehingga orang dengan daddy issues lebih memilih mengikuti keinginan orang lain agar mereka senang, meski kebutuhan sendiri terabaikan.
Baca Juga: Megawati Minta Presiden Prabowo Berantas Buzzer, Warisan Kerusakan Demokrasi 10 Tahun Jokowi?
7. Takut ditolak atau ditinggalkan
Jika cinta ayah terasa bersyarat, seorang anak bisa tumbuh dengan keyakinan bahwa cinta tidak akan bertahan lama. Hal ini membuat mudah cemas pasangan akan pergi, serta sangat sensitif terhadap penolakan, bahkan dari hal kecil sekalipun.
Orang dengan daddy issues cenderung tidak cukup mencintai diri sendiri atau mencintai diri sendiri dengan cara yang salah. Ini pasti mempengaruhi setiap hubungan yang mereka miliki, baik itu keluarga, romantis, ramah, atau profesional.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni