Sentuhan Islami dalam Kurikulum Internasional, Bikin Anak Lebih Percaya Diri Sejak Dini

Vania Rossa Suara.Com
Jum'at, 22 Agustus 2025 | 10:02 WIB
Sentuhan Islami dalam Kurikulum Internasional, Bikin Anak Lebih Percaya Diri Sejak Dini
Ilustrasi penggunaan kurikulum IEYC. (Suara.com/Annisa Deli Indriyanti)

Suara.com - Sekolah bukan hanya tempat anak belajar baca tulis, tapi juga wadah penting untuk mengasah kecerdasan, kemampuan bersosialisasi, hingga rasa ingin tahu mereka. Agar proses belajar berjalan maksimal, kehadiran kurikulum yang tepat tentu jadi kunci utama.

Hal ini pula yang menjadi perhatian Happy Hope International Preschool dan BATAS Learn&Play. Keduanya menerapkan International Early Years Curriculum (IEYC), kurikulum asal Inggris yang memang dirancang khusus untuk pendidikan anak usia dini.

Berbeda dengan kurikulum nasional, IEYC menekankan pembelajaran berbasis penelitian, eksplorasi, serta bermain sehingga anak bisa berkembang secara holistik.

Dengan kurikulum ini, Happy Hope dan BATAS berkomitmen menghadirkan pengalaman belajar yang menyenangkan sekaligus bermakna bagi anak usia 0–7 tahun.

Tujuannya bukan hanya menumbuhkan rasa percaya diri, tetapi juga mengasah kreativitas dan rasa ingin tahu sejak dini.

Lebih dari Sekadar Lancar Berbahasa Inggris

Menurut Principal Happy Hope, Fadzillah, IEYC tidak hanya difokuskan pada penguasaan bahasa Inggris. Kurikulum ini juga mendorong anak untuk memiliki cara berpikir terbuka, percaya diri, peka terhadap lingkungan sekitar, serta menumbuhkan empati. Semua itu diwujudkan lewat keseimbangan antara belajar, eksplorasi, dan bermain.

Menariknya, IEYC di Happy Hope dan BATAS dipadukan dengan pendekatan Faith Based Education yang berlandaskan pada konsep HIKMA: Holistic, Integration, Knowledge Application, Moral Awareness, and Action. Dengan begitu, pendidikan anak tetap selaras dengan nilai-nilai Islam sesuai tahap perkembangan usianya.

Fokus utama IEYC adalah pembelajaran berbasis inkuiri—proses belajar yang membuat anak terbiasa bertanya, meneliti, dan mencari jawaban melalui pengalaman sehari-hari.

Baca Juga: Heboh Kurikulum Kesehatan di Sekolah: Antara Beban Siswa dan Kompetensi Guru

“Jadi bukan hanya aspek akademik, tapi juga perkembangan pribadi, sosial, emosional, dan fisik anak tetap jadi prioritas, termasuk literasi dan numerasi dini,” jelas Syarah, salah satu pengajar.

Belajar Lewat Eksplorasi

Selain kegiatan belajar di kelas, BATAS Learn&Play juga menyiapkan berbagai aktivitas ekstrakurikuler untuk anak usia 3–14 tahun, mulai dari Qur’an Learning Club, Speaking Academy, STEAM, Halal Cooking, Tahfidz, Taekwondo, hingga kelas adab. Semua kegiatan ini dirancang agar anak bisa menyalurkan rasa ingin tahu sekaligus menemukan minat mereka.

Fasilitas penunjang pun lengkap, mulai dari perpustakaan, musala, taman, tempat bermain, sensory play, hingga kolam renang.

Dengan dukungan guru yang siap membimbing, setiap aktivitas jadi kesempatan berharga untuk menumbuhkan kemandirian, kerja sama, dan kemampuan komunikasi anak.

Pada akhirnya, Happy Hope International Preschool dan BATAS Learn&Play berharap bisa menjadi mitra yang solid bagi orang tua dalam membentuk generasi cerdas, percaya diri, dan berkarakter Islami. Bukan hanya bermanfaat untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk orang lain.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?