Bangun TK di Kupang, Jadi Raja Kripto Gak Bikin Pemuda Ini Lupa Pentingnya Pendidikan Dini

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Sabtu, 16 Agustus 2025 | 21:33 WIB
Bangun TK di Kupang, Jadi Raja Kripto Gak Bikin Pemuda Ini Lupa Pentingnya Pendidikan Dini
Peduli pendidikan dini, Timothy Ronald dan Agatha Chelsea bangun TK di Kupang. (Dok. Istimewa)

Suara.com - Di banyak tempat di Indonesia, pendidikan usia dini masih menjadi kemewahan. Padahal, masa kanak-kanak adalah fondasi utama tumbuh kembang anak, ketika rasa ingin tahu, imajinasi, dan mimpi mulai bertunas.

Di kota besar, sekolah dengan fasilitas lengkap mungkin sudah biasa. Namun di daerah terpencil, kehadiran satu Taman Kanak-kanak bisa menjadi cahaya baru bagi sebuah generasi.

Tiga Alasan TK di Daerah Terpencil Jadi Penting:

Membuka pintu mimpi sejak dini: TK bukan hanya tempat belajar huruf dan angka, melainkan ruang pertama di mana anak-anak diperkenalkan pada dunia yang lebih luas dari lingkungan rumah.

Mengurangi kesenjangan pendidikan: Di desa-desa jauh dari kota, anak sering kali masuk SD tanpa persiapan. Kehadiran TK memberi mereka bekal yang sama dengan teman-teman sebaya di kota besar.

Menjadi rumah kedua yang aman dan penuh kasih: Dengan ruang kelas sederhana, taman bermain, dan guru-guru lokal, TK menjadi ruang yang membesarkan tawa sekaligus membentuk karakter.

Semangat inilah yang menggerakkan dua anak muda, Timothy Ronald dan Agatha Chelsea, untuk membangun TK di Kupang. Bagi mereka, ini bukan sekadar proyek sosial, tetapi cara nyata menjawab hak anak atas pendidikan.

TK di Kupang ini adalah sekolah kelima yang mereka dirikan, setiap kali dengan cerita dan tantangan berbeda.

“Kami ingin anak-anak ini tahu, dunia itu luas. Dan mereka pantas punya kesempatan yang sama untuk meraihnya,” kata Timothy.

Baca Juga: OCBC Syariah Luncurkan Program untuk Tingkatkan Kualitas Hidup Pelajar dan Guru

“Kalau kita bisa menyalakan satu lilin kecil di hati mereka, siapa tahu cahaya itu akan menerangi masa depan mereka,” kata Chelsea.

Bangunan TK itu memang sederhana, tetapi penuh makna. Ruang kelas berwarna cerah, halaman kecil untuk bermain, hingga tenaga pendidik lokal yang mengajar dengan hati. Di tempat ini, setiap tawa anak adalah doa, dan setiap pelajaran adalah bekal menuju masa depan.

Visi Timothy dan Chelsea tidak berhenti di Kupang. Mereka bermimpi mendirikan 1000 sekolah di seluruh Indonesia. Bagi mereka, jika satu sekolah bisa mengubah hidup puluhan anak, maka seribu sekolah dapat ikut mengubah masa depan bangsa.

“Kami hanya mulai dengan satu sekolah kecil. Tapi kalau semua orang melakukan satu hal nyata untuk negeri ini, Indonesia akan jadi tempat yang jauh lebih indah,” tutup Timothy.

Profil Singkat Timothy Ronald

Timothy Ronald lahir di Tangerang Selatan pada 22 September 2000. Ia dikenal publik sebagai pengusaha muda dengan kiprah besar di dunia keuangan digital, bahkan kerap dijuluki “Raja Kripto Indonesia”. Perjalanannya tidak selalu mulus. Ia melewati masa remaja penuh tantangan, termasuk perceraian orang tuanya, yang justru memantik tekadnya untuk mandiri secara finansial sejak usia belia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI