Suara.com - Konsumsi obat cacing bagi anak maupun orang dewasa ternyata tidak bisa dilakukan sembarangan. Sebab, obat cacing hanya boleh diberikan jika sudah ada indikasi gejala infeksi cacing.
"Jadi kalau memang ada gejala, ada indikasi tentu boleh. Tapi jangan lupa, namanya minum obat itu harus dengan saran dokter. Ini penting ya karena obat cacing itu seperti obat antibiotik. Dia itu antimikroba, antimikroorganisme. Jangan digunakan secara berlebihan," kata Anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Infeksi Penyakit Tropik Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr. Riyadi, Jumat (22/8/2025).
Dokter Riyadi juga memperingatkan masyarakat agar tidak mengonsumsi obat cacing di pasaran secara berlebihan. Meski efek sampingnya tergolong ringan, penggunaan tanpa saran dokter tetap bisa membahayakan tubuh.
Beberapa gejala umum infeksi cacing antara lain batuk seperti infeksi paru, mual, nafsu makan berkurang, susah BAB, dan peningkatan kadar eosinofil pada tes darah.
Beberapa jenis obat cacing yang umum digunakan untuk pengobatan infeksi cacing antara lain Albendazol, Mebendazol, dan Pirantel Pamoat.
Menurut Riyadi, obat-obatan ini efektif untuk berbagai jenis infeksi, termasuk cacing pita, cacing gelang, dan cacing isap. Dosis Albendazol untuk anak usia 12-24 bulan adalah 200 mg dalam dosis tunggal, sementara untuk anak di atas 2 tahun dan orang dewasa 400 mg.
Untuk Mebendazol, hanya digunakan untuk anak di atas 2 tahun dan orang dewasa dengan dosis 500 mg. Sedangkan Pirantel Pamoat direkomendasikan bagi anak di bawah satu tahun dengan dosis 10-11 mg/kg berat badan, maksimal 1 gram. Agar obat bekerja maksimal, konsumsi dianjurkan saat perut kosong.
Selain gejala, pemberian obat cacing juga dianjurkan untuk anak-anak di daerah dengan prevalensi kecacingan di atas 20 persen, melalui program Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) satu hingga dua kali per tahun.
Data WHO 2023 mencatat, sebanyak 1,5 miliar orang di dunia mengalami kecacingan, terutama dari cacing yang menular melalui tanah.
Kasus terbaru di Indonesia terjadi di Sukabumi, ketika seorang anak berusia 4 tahun meninggal dunia setelah tim medis menemukan cacing hidup seberat satu kilogram bahkan menyebar ke otaknya.
"Konsumsi obat cacing harus selalu berdasarkan gejala dan anjuran dokter, jangan sembarangan," tegasnya.