Khutbah Jumat Menyambut Bulan Maulid, Menebar Cinta dan Teladan Nabi di Era Digital

M Nurhadi Suara.Com
Rabu, 27 Agustus 2025 | 10:46 WIB
Khutbah Jumat Menyambut Bulan Maulid, Menebar Cinta dan Teladan Nabi di Era Digital
Maulid Nabi Muhammad SAW
Kesimpulan
  • Peringatan Maulid Nabi adalah saat yang tepat untuk merefleksikan diri
  • Nabi Muhammad SAW diutus sebagai rahmat bagi seluruh alam
  • Mengikuti ajaran Nabi dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari

Suara.com - Bulan Rabiul Awal adalah waktu yang istimewa bagi umat Islam di seluruh dunia. Di bulan ini, kita mengenang lahirnya sosok agung, Nabi Muhammad SAW, yang membawa cahaya dan rahmat bagi seluruh alam.

Peringatan Maulid Nabi bukan sekadar ritual tahunan, melainkan momen untuk merefleksikan kembali ajaran, akhlak, dan perjuangan beliau.

Melalui peringatan ini, kita diingatkan untuk terus meneladani kebaikan, kesederhanaan, dan cinta kasih yang beliau ajarkan.

Untuk membantu Anda menyampaikan pesan yang bermakna dalam peringatan Maulid, berikut adalah dua contoh teks pidato yang bisa Anda gunakan.

Keduanya disusun dengan bahasa yang mudah dipahami, berfokus pada substansi, dan dapat disesuaikan dengan audiens Anda.

Teks Pidato 1: Maulid Nabi, Momen Introspeksi dan Meneladani Akhlak Mulia

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Hadirin yang dirahmati Allah SWT,

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan kita nikmat iman, Islam, dan kesehatan, sehingga pada hari yang berbahagia ini, kita dapat berkumpul dalam acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga: Hapus Tantiem BUMN, Rocky Gerung Sebut Gebrakan Prabowo Bisa 'Gebuk' Elite Manja Jokowi

Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, dan seluruh pengikutnya hingga akhir zaman.

Bulan Rabiul Awal ini kembali menyapa, membawa kita pada kenangan agung tentang kelahiran seorang manusia pilihan. Kelahiran beliau bukanlah sekadar peristiwa biasa, melainkan sebuah tonggak sejarah yang mengubah peradaban manusia dari kegelapan menuju cahaya, dari kebodohan menuju ilmu, dan dari perpecahan menuju persatuan.

Hadirin sekalian,

Peringatan Maulid Nabi seringkali kita rayakan dengan berbagai kegiatan, mulai dari pengajian, shalawat, hingga ceramah. Namun, yang lebih penting dari semua itu adalah esensi dari peringatan ini.

Maulid Nabi bukanlah sekadar perayaan, melainkan sebuah momen introspeksi diri. Sudahkah kita sebagai umatnya benar-benar meneladani akhlak beliau?

Nabi Muhammad SAW adalah teladan sempurna. Beliau mengajarkan kita untuk jujur, tidak peduli seberapa sulitnya. Beliau mengajarkan kita untuk bersikap sabar, bahkan saat menghadapi ujian terberat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?