Beliau mengajarkan kita untuk menjadi pribadi yang pemaaf, meskipun telah dizalimi. Akhlak beliau adalah Al-Qur'an yang berjalan, sebuah cerminan sempurna dari ajaran Islam itu sendiri.
Maka, mari kita jadikan peringatan Maulid tahun ini sebagai titik balik. Mari kita renungkan kembali, seberapa sering kita marah dan kehilangan kendali?
Seberapa besar kita menaruh dendam di hati? Seberapa jauh kita dari sifat-sifat mulia yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW?
Mari kita mulai dari hal-hal kecil. Senyum kepada sesama, berucap kata-kata yang baik, membantu orang lain yang membutuhkan, dan menjaga lisan dari perkataan yang menyakitkan.
Jika kita mampu meneladani akhlak beliau dalam kehidupan sehari-hari, maka peringatan Maulid ini benar-benar memiliki makna yang mendalam.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kita kekuatan dan petunjuk untuk menjadi umat yang pantas bagi Rasulullah SAW.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Teks Pidato 2: Menghidupkan Sunnah Nabi, Menjadi Manusia Rahmatan Lil 'Alamin
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Baca Juga: Hapus Tantiem BUMN, Rocky Gerung Sebut Gebrakan Prabowo Bisa 'Gebuk' Elite Manja Jokowi
Bapak-bapak, Ibu-ibu, serta saudara-saudari yang saya cintai.
Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya kita bisa berkumpul di tempat yang mulia ini dalam rangka merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Shalawat dan salam tak lupa kita sampaikan kepada baginda Nabi besar Muhammad SAW, beserta keluarga dan sahabatnya.
Hadirin yang berbahagia,
Bulan Rabiul Awal selalu mengingatkan kita pada sebuah peristiwa besar, yakni lahirnya sosok yang diutus oleh Allah SWT sebagai rahmatan lil 'alamin, rahmat bagi seluruh alam.
Nabi Muhammad SAW diutus bukan hanya untuk umat Islam, tetapi untuk seluruh umat manusia, bahkan untuk hewan, tumbuhan, dan seluruh makhluk di muka bumi.