Suara.com - Coba perhatikan gaya para crazy rich sungguhan, bukan yang pamer di media sosial ya!,
Tapi mereka yang berada di level CEO, investor, atau pewaris tahta bisnis.
Jika dulu status kekayaan diteriakkan lewat sneaker Balenciaga Triple S yang masif, logo Off-White yang mencolok, atau siluet Yeezy yang futuristik, kini permainan telah berubah total.
Era pamer logo secara perlahan mulai usai.
Sebagai gantinya, muncul sebuah tren yang lebih halus, lebih dalam, dan jauh lebih eksklusif yakni Quiet Luxury atau "kemewahan yang sunyi".
Fenomena ini adalah saat sebuah sneaker putih polos tanpa logo yang terlihat 'biasa' saja, ternyata harganya bisa setara dengan sebuah motor matic baru.
Ini bukan lagi soal "lihat apa yang aku pakai," melainkan "jika kamu tahu, kamu tahu." Selamat datang di dunia stealth wealth, di mana sneaker polosan adalah kode rahasia baru bagi kaum ultra-kaya.
Apa Sebenarnya "Quiet Luxury"? Bisikan, Bukan Teriakan
Quiet Luxury adalah sebuah filosofi fashion yang memprioritaskan kualitas material, keahlian tangan (craftsmanship), dan desain yang timeless di atas tren dan logo.
Baca Juga: Gaya Simpel Anti Gagal, 5 OOTD Minimalis Nychaa Nuttanicha yang Bisa Dicoba
Pakaian atau sepatu dalam kategori ini tidak perlu berteriak untuk menunjukkan nilainya. Kemewahannya "berbisik" melalui detail yang hanya bisa dikenali oleh mereka yang paham.
Ciri-cirinya jelas:
- Branding dibuat seminimalis mungkin, bahkan seringkali tidak terlihat sama sekali dari luar.
- Menggunakan kulit sapi muda (calfskin) terbaik dari Italia, suede paling lembut, atau sol karet yang dijahit tangan.
- Siluetnya klasik (seperti sepatu tenis), tidak akan ketinggalan zaman tahun depan.
- Di sinilah letak paradoksnya. Justru karena fokus pada kualitas, harganya bisa jauh melampaui sneaker hype yang diproduksi massal.
"Holy Trinity" Sneaker Quiet Luxury yang Wajib Diketahui
Untuk memahami fenomena ini, kenali tiga pemain utamanya. Merek-merek ini adalah "IYKYK" (if you know, you know) di kalangan elite.
Inilah sneaker yang bisa dibilang memulai segalanya.
Tampilannya super minimalis, tapi ada satu detail yang menjadi kode rahasianya: sepuluh angka emas di bagian tumit. Angka ini menunjukkan nomor model, ukuran Eropa, dan warna.
Ini adalah satu-satunya "logo", dan hanya para pencinta fashion yang tahu artinya.
Kisaran Harga: Mulai dari Rp 6 jutaan.
Loro Piana adalah rumah mode Italia yang terkenal dengan material paling mewah di dunia.
Sneaker mereka dibuat dari suede atau kulit selembut mentega.
Tidak ada logo sama sekali. Kemewahannya hanya bisa dirasakan saat disentuh dan dipakai. Memakai Loro Piana adalah cara paling halus untuk mengatakan "saya sangat kaya".
Kisaran Harga mulai dari Rp 15 jutaan.
Brunello Cucinelli Essential Sneakers
Dikenal sebagai "Raja Kasmir", Brunello Cucinelli membawa filosofi craftsmanship dan kemanusiaan ke dalam produknya.
Sneaker mereka adalah puncak dari keahlian tangan Italia.
Desainnya bersih, elegan, dan dibuat untuk bertahan seumur hidup, bukan untuk satu musim tren.
Kisaran Harga: Mulai dari Rp 12 jutaan.
Kebangkitan Quiet Luxury didorong oleh beberapa faktor budaya:
- Pasar sudah terlalu jenuh dengan logo. Ketika semua orang bisa membeli barang berlogo (bahkan yang palsu), logo kehilangan kekuatan eksklusivitasnya.
- Pengaruh Pop Culture, serial TV seperti "Succession" mempopulerkan gaya "old money" yang menghindari logo mencolok, menampilkan karakter miliarder yang memakai topi baseball Loro Piana tanpa merek.
- Pergeseran nilai, pasca-pandemi, banyak orang mulai menghargai kualitas dan daya tahan (longevity) di atas tren sesaat. Membeli satu pasang sepatu berkualitas tinggi yang bisa dipakai bertahun-tahun dianggap lebih bijak.
- Kemampuan untuk mengenali sebuah sneaker Common Projects dari jauh atau memahami kualitas suede Loro Piana adalah bentuk "modal budaya" yang baru. Ini menciptakan sebuah klub eksklusif yang tidak bisa dimasuki hanya dengan uang, tapi juga dengan pengetahuan.
Kemewahan Telah Didefinisikan Ulang
Fenomena sneaker Quiet Luxury adalah cerminan dari pergeseran besar dalam cara kita memandang kekayaan dan status.
Kemewahan tidak lagi harus diteriakkan dengan logo besar-besaran. Justru, di tingkat tertinggi, kemewahan itu sunyi, personal, dan hanya bisa dipahami oleh segelintir orang.
Ini adalah permainan baru di mana pengetahuan lebih berharga daripada pamer, dan kualitas dihargai di atas kuantitas.
Jadi, saat berikutnya kamu melihat seseorang memakai sneaker putih polosan, jangan buru-buru menilainya 'biasa'.
Bisa jadi, harga sepatunya cukup untuk membayar uang muka rumahmu.