“Itu titik balik, I have to survive, karena aku punya anak, kecuali kalau buat diriku sendiri, makan apa adanya gampang,” lanjutnya.
Kesulitan yang ia hadapi sempat membuatnya memutuskan untuk memindahkan sekolah sang anak ke sekolah yang lebih terjangkau dan bisa menerima ketika Wanda terlambat membayar uang sekolah.
Demi membantu keuangan sang ibunda, anak perempuan tertuanya yang berkuliah di Yogyakarta juga bekerja sampingan menjadi guru les dengan bayaran Rp50.000 per jam.
Karier Politik Wanda Hamidah: Sempat Jadi Anggota Dewan
![Wanda Hamidah saat ditemui di Jakarta, Kamis (1/12). [Suara.com/Oke Atmaja]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/12/01/78450-wanda-hamidah.jpg)
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, Wanda Hamidah sempat menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi DKI Jakarta periode 2009-2014. Ia mengawali karier politiknya dengan bergabung menjadi kader Partai Amanat Nasional (PAN) yang dipimpin oleh Amien Rais saat itu.
Sejak akhir 1998, ia aktif menjadi juru kampanye PAN dan kerap menyuarakan perubahan dan mengatakan bahwa masyarakat saat itu merupakan ‘korban’ Orde Baru. Ia dipercaya juga dipercaya sebagai Bendahara Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PAN periode 2006-2010.
Wanda Hamidah terpilih sebagai Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2009 dan duduk di Komisi E yang membawahi bidang kesejahteraan, pendidikan, dan kesehatan.
Namun, dirinya didepak dari PAN karena mendukung Jokowi-JK pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014. Sebagai informasi, pada saat itu PAN dipimpin oleh Hatta Rajasa yang menjadi pendamping Prabowo Subianto dalam Pilpres 2014.
Ia kemudian pindah ke Partai Nasional Demokrat (Nasdem) dan dipercaya sebagai Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) pada tahun 2017. Pada Pemilu 2019, dirinya sempat mencoba mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI, tetapi gagal.
Baca Juga: Kapan Jadwal Sydney Marathon 2025? Dikaitkan dengan Plesiran Anggota Dewan
Pada Oktober 2022, ia bergabung ke Partai Golkar. Namun belum genap dua tahun dirinya bergabung di partai ini, Wanda menyatakan keluar dari Golkar.
Perempuan lulusan Fakultas Hukum Universitas Trisakti tahun 2000 ini memiliki ketertarikan di dunia politik karena tidak terlepas dari pengaruh keluarganya yang memang aktif dalam pergerakan.
Wanda Hamidah sendiri merupakan seorang aktivits mahasiswa 1998 yang turut menduduki Gedung Parlemen DPR RI serta menggulingkan rezim Orde Baru. Ia juga lantang menolak rezim otoriter dan mengkritik penculikan aktivitis, pembatasan kebebasan berpendapat, hingga pelarangan buku yang dicap kiri oleh pemerintah.
Setelah tragedi Trisakti 12 Mei 1997 lalu, ia pun dipercaya sebagai juru bicara Tim Penuntasan Tragedi Berdarah Trisakti.
Kekinian, selain disibukkan dengan kesehariannya, Wanda Hamidah aktif dalam gerakan sosial pro Palestina. Bahkan ia turut terjun ke lokasi menjalani misi kemanusiaan.
Kontributor : Rizky Melinda