JPPI Desak Pemerintah Tetapkan KLB Akibat Ribuan Kasus Keracunan MBG: Apa Arti dan Dampaknya?

Minggu, 28 September 2025 | 11:12 WIB
JPPI Desak Pemerintah Tetapkan KLB Akibat Ribuan Kasus Keracunan MBG: Apa Arti dan Dampaknya?
Siswa SMP Negeri 1 Tapalang, Mamuju, dilarikan ke Puskesmas usai menyantap Makan Bergizi Gratis atau MBG, Rabu 24 September 2025 [SuaraSulsel.id/Istimewa]
Baca 10 detik
  • Jumlah korban keracunan program Makan Bergizi Gratis (MBG) terus meningkat, dengan lebih dari 6.000 kasus tercatat hingga akhir September 2025.

  • JPPI mendesak pemerintah menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) karena kasus keracunan MBG dinilai tidak normal dan meluas ke berbagai daerah.

  • Penetapan KLB memungkinkan pemerintah mengambil langkah darurat seperti investigasi epidemiologi, penghentian sementara program, dan mobilisasi bantuan kesehatan.

5. Gangguan serius terhadap pelayanan kesehatan, seperti keterbatasan fasilitas, tenaga medis, atau logistik penanganan.

Tujuan dan Dampak Penetapan KLB

Penetapan status KLB bertujuan untuk mempercepat respons penanggulangan agar kejadian tersebut tidak berkembang menjadi wabah yang lebih luas.

Dengan status KLB, pemerintah dapat mengaktifkan berbagai mekanisme darurat seperti:

- Penyelidikan epidemiologi dan isolasi kasus

- Pemberlakuan protokol khusus seperti karantina atau vaksinasi massal

- Mobilisasi tenaga kesehatan dan logistik

- Penyaluran dana dan bantuan secara cepat

- Penyuluhan kepada masyarakat untuk mencegah kepanikan dan penyebaran lebih lanjut

Baca Juga: Pendidikan Nanik S Deyang: Mantan Jurnalis yang Kini Jadi Petinggi Program MBG

KLB bukan sekadar label administratif, melainkan sinyal bahwa situasi kesehatan sedang tidak normal dan membutuhkan penanganan cepat, tepat, dan terkoordinasi.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI