5 Fakta Wali Murid Sekolah Elit Al Izzah Serang Tolak Makan Bergizi Gratis (MBG)

M Nurhadi Suara.Com
Rabu, 01 Oktober 2025 | 13:02 WIB
5 Fakta Wali Murid Sekolah Elit Al Izzah Serang Tolak Makan Bergizi Gratis (MBG)
Wali Murid Sekolah Al Izzah protes MBG [Tangkapan layar/Ist]

4. Kekhawatiran Mendesak tentang Keselamatan dan Keamanan Anak

Salah satu alasan terkuat adalah risiko keselamatan anak. Mereka berpendapat, jika ada dapur dan distribusi MBG, akan terjadi lalu-lalang kendaraan keluar masuk area sekolah yang berpotensi menyebabkan kecelakaan.

Selain itu, peningkatan aktivitas dan penggunaan fasilitas untuk distribusi dapat memaksa anak-anak keluar dari area aman atau membuat fasilitas internal (seperti kantin) menjadi semakin sempit, sehingga meningkatkan risiko keselamatan dan keamanan.

5. SDIT Al Izzah Sudah Punya Sistem Katering Mandiri

Fakta lain yang mendukung penolakan adalah sistem yang sudah berjalan. Siswa SDIT Al Izzah selama ini sudah memiliki layanan katering sendiri yang disepakati dengan pihak sekolah jauh sebelum program MBG muncul.

Dengan adanya sistem yang sudah mapan dan sesuai dengan standar yang diinginkan wali murid, program baru yang tidak sejalan dengan sistem yang ada dianggap tidak perlu dan justru mengganggu.

Hak Warga Menolak Bantuan dan Perspektif Tepat Sasaran

Dalam kasus ini, muncul pertanyaan mendasar: Apakah warga negara boleh menolak program bantuan dari pemerintah, seperti MBG?

Secara prinsip, setiap warga negara memiliki hak untuk menerima atau menolak bantuan sosial atau program pemerintah, terutama jika bantuan tersebut bersifat sukarela dan bukan kewajiban (seperti vaksinasi wajib dalam kondisi tertentu).

Baca Juga: Ahli UGM Kritik MBG di Sidang MK: Kenapa Bukan Pendidikan Gratis untuk Seluruh Warga hingga Kuliah?

Penolakan ini adalah bagian dari hak kebebasan sipil dan hak untuk menentukan pilihan hidup, selama penolakan tersebut tidak melanggar hukum atau merugikan kepentingan umum yang lebih besar.

Dalam konteks MBG, penolakan wali murid SDIT Al Izzah justru membawa sorotan penting pada isu "Tepat Sasaran" dalam penyaluran bantuan sosial.

Pemerintah Kota Serang pun turun tangan melalui Wali Kota Budi Rustandi yang memimpin audiensi. Wali Kota Serang sendiri mengakui bahwa ia memahami keberatan wali murid karena mayoritas siswa di sekolah tersebut memang bukan dari keluarga tidak mampu.

Pengakuan ini memperkuat argumen wali murid bahwa program MBG, yang bertujuan utama untuk meningkatkan asupan gizi anak dari keluarga kurang mampu, kurang mendesak untuk diimplementasikan di sekolah yang sudah mampu secara finansial.

Kontributor : Rizqi Amalia

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI