Publik Soroti Ponpes Ambruk Renggut Nyawa: Kelalaian Pembangunan atau Takdir?

M Nurhadi Suara.Com
Rabu, 01 Oktober 2025 | 17:36 WIB
Publik Soroti Ponpes Ambruk Renggut Nyawa: Kelalaian Pembangunan atau Takdir?
Jepretan layar - Kasus robohnya musholla di Ponpes Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur menjadi perhatian. [Ist]

Suara.com - Peristiwa ambruknya bangunan di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, menjadi sorotan luas di masyarakat.

Musibah ini terjadi saat para santri tengah melaksanakan salat Asar berjamaah. Kasus robohnya bangunan di Ponpes ini membuat publik bertanya-tanya karena bangunan tersebut diketahui baru dibangun namun bisa roboh seketika.

Tidak sedikit warganet yang langsung mengaitkan kejadian ini dengan lemahnya pengawasan pembangunan, izin yang tidak jelas, hingga kualitas konstruksi yang dipertanyakan.

Apalagi, beberapa langkah pihak ponpes dinilai lambat dalam memberikan klarifikasi. Netizen menilai ada indikasi kelalaian, terutama terkait penggunaan bangunan meskipun proses pengecoran lantai atas masih berlangsung.

Hal ini membuat opini publik kian memanas, bahkan menimbulkan desakan agar pihak pengurus hingga kontraktor bertanggung jawab penuh atas keselamatan para santri.

Di tengah ramainya kritik, muncul banyak spekulasi tentang penyebab utama runtuhnya musala tersebut. Mulai dari beban bangunan yang berlebihan, kualitas pondasi yang lemah, hingga ketiadaan izin resmi.

Kronologi Runtuhnya Bangunan

Insiden terjadi pada Senin, 29 September 2025 sekitar pukul 15.00 WIB, saat puluhan santri Ponpes Al Khoziny sedang melaksanakan salat Asar berjamaah.

Tiba-tiba, bagian atas musala yang sedang dalam proses pengecoran runtuh dan menimpa jamaah di lantai dasar. Suara gemuruh keras terdengar hingga ke permukiman warga sekitar, disertai debu tebal dari reruntuhan.

Baca Juga: 5 Fakta Musala Pondok Pesantren Al Khoziny Ambruk: Telan Korban Jiwa, Belum Punya IMB?

Warga yang panik langsung berdatangan dan membantu mengevakuasi korban. Beberapa menit kemudian, tim SAR gabungan dan ambulans tiba di lokasi untuk melakukan pertolongan.

Proses evakuasi berjalan hati-hati, karena dikhawatirkan penggunaan alat berat justru memperburuk kondisi korban yang masih tertimpa bangunan.

Dalam laporan resmi, sebanyak 102 orang santri dan pekerja berhasil diselamatkan, sebagian mengalami luka ringan hingga berat.

Tiga santri dilaporkan meninggal dunia, sementara puluhan lainnya sempat tertimbun reruntuhan. Kejadian ini menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban dan masyarakat sekitar.

Penyebab Rubuhnya Bangunan Menurut Ahli dan BNPB

BNPB menyebut keruntuhan ini terjadi karena kegagalan teknologi konstruksi. Proses pengecoran lantai atas menyebabkan beban berlebih, sedangkan pondasi serta kolom tidak cukup kuat menopang tekanan tersebut.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI