Suara.com - Patrick Kluivert resmi menjadi kepala pelatih Timnas Indonesia pada Januari 2025. Mantan bintang Barcelona itu menandatangani kontrak dengan PSSI untuk menggantikan Shin Tae-yong.
Namun, nama Patrick Kluivert kini tengah jadi sorotan tajam setelah gagal membawa Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026, usai dua kekalahan beruntun dari Arab Saudi dan Irak.
Kegagalan tersebut memicu banyak pertanyaan publik, terutama soal besarnya bayaran yang diterima Kluivert selama menangani skuad Garuda.
Apakah itu bisa menjadi faktor yang mempengaruhi kinerjanya atau tidak.
Lantas, berapa sebenarnya gaji Patrick Kluivert di Indonesia, dan bagaimana perbandingannya dengan pelatih sebelumnya, Shin Tae-yong?
Berapa Gaji dan Kontrak Patrick Kluivert di Indonesia?

Menurut sejumlah sumber di internal sepak bola nasional, Patrick Kluivert menerima gaji sekitar Rp1,3 miliar hingga Rp1,5 miliar per bulan selama menjadi pelatih Timnas Indonesia.
Jika dikalkulasi, nilainya mencapai sekitar Rp18 miliar per tahun. Patrick Kluivert sendiri dikontrak PSSI selama dua tahun.
Dengan kontrak berdurasi dua tahun, total bayaran yang akan diterima Kluivert diperkirakan mencapai Rp36 miliar. Jumlah itu termasuk tunjangan, bonus pertandingan, serta fasilitas tempat tinggal selama berada di Indonesia.
Nominal ini menjadikan Kluivert sebagai salah satu pelatih asing dengan bayaran tertinggi di Asia Tenggara.
Baca Juga: Desakan #PatrickOut Kian Menguat, Komika Mamat Alkatiri Serukan Perubahan Total di Timnas Indonesia
Meski demikian, jumlah tersebut masih berada di bawah gaji yang diterima oleh Shin Tae-yong pada periode terakhirnya bersama PSSI.
Shin Tae-yong sempat memperpanjang kontraknya dengan PSSI untuk periode 2024–2027 dengan bayaran sekitar Rp1,9 miliar per bulan, atau Rp23,6 miliar per tahun.
Sebelumnya, ketika pertama kali melatih Timnas Indonesia pada 2019 hingga 2023, gaji Shin disebut berada di kisaran Rp1,1 miliar per bulan atau sekitar Rp14,2 miliar per tahun.
Dengan demikian, gaji Patrick Kluivert masih lebih rendah sekitar Rp400–600 juta per bulan dibandingkan Shin Tae-yong di masa kontrak keduanya.
Meski lebih kecil, banyak pihak menilai bahwa angka yang diterima Kluivert tetap tergolong tinggi, terutama karena statusnya sebagai mantan pemain bintang dunia dan reputasi yang pernah ia bangun di Eropa.
Rekam Jejak Kluivert Sebelum ke Indonesia
Pecinta sepakbola Indonesia pernah menyatakan kecewa pada PSSI karena mengganti Shin Tae-yong ke Patrick Kluivert di tengah perjalanan kompetisi menuju Piala Dunia.
Meskipun demikian, karena keputusan PSSI tidak dapat diubah massa, maka supporter pun menaruh harapan kepada Kluivert.
Tak ayal, publik pun mencari tahu rekam jejak Kluivert sebelum ke Indonesia. Sebelum melatih Indonesia, Kluivert sempat menangani klub Adana Demirspor di Turki.
Namun masa baktinya di sana tidak berjalan mulus, lantaran klub tersebut tersandung masalah keuangan hingga sempat mendapat sanksi dari FIFA.
Media Turki Zpor bahkan melaporkan bahwa Kluivert belum menerima pembayaran penuh dari klub lamanya senilai 142.000 Euro.
Selain itu, Kluivert juga pernah melatih Timnas Curacao serta menjadi asisten pelatih Timnas Belanda di Piala Dunia 2014, di bawah arahan Louis van Gaal.
Ia pun pernah menjabat sebagai kepala akademi Barcelona dari 2019 hingga 2021, posisi yang membuatnya berperan besar dalam pengembangan pemain muda di klub raksasa Spanyol tersebut.
Meski pengalaman sebagai pelatih kepala terbilang minim, Kluivert tetap dipandang memiliki nilai tambah karena pengalaman bermain di level tertinggi bersama klub-klub besar seperti Barcelona, Ajax, dan AC Milan.
Sejak resmi memimpin Timnas Indonesia, performa tim di bawah asuhan Kluivert masih belum memuaskan.
Dua kekalahan di babak kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia membuat publik mulai mempertanyakan efektivitas strategi yang diterapkannya.
Banyak pengamat menilai bahwa Kluivert membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan kultur sepak bola Indonesia, karakter pemain, serta sistem kompetisi di Tanah Air.
Pengamat sepak bola nasional Bung Harpa bahkan menyebut bahwa gaji Kluivert masih tergolong wajar jika dibandingkan dengan tanggung jawab dan tekanan yang dihadapinya sebagai pelatih tim nasional.
Ia menilai PSSI sudah mempertimbangkan reputasi dan potensi jangka panjang sang pelatih sebelum menawarkan kontrak tersebut.
Meski kritik terus bermunculan, PSSI dikabarkan masih memberikan kesempatan bagi Kluivert untuk memperbaiki performa tim.
Apalagi, ia masih memiliki sejumlah agenda penting seperti ajang Piala Asia 2026 dan SEA Games yang bisa menjadi pembuktian atas kemampuannya membawa Garuda terbang lebih tinggi.
Demikian itu informasi soal berapa gaji dan kontrak Patrick Kluivert di Indonesia. Meskipun PSSI belum pernah mengumumkan secara resmi nominal kontrak Patrick Kluivert, berbagai laporan memperkirakan bahwa sang pelatih menerima gaji sekitar Rp1,3 hingga Rp1,5 miliar per bulan, atau Rp18 miliar per tahun.
Dengan kontrak berdurasi dua tahun, total kompensasi yang diterimanya bisa mencapai Rp36 miliar, jumlah yang fantastis untuk pelatih asing di Indonesia.
Kontributor : Mutaya Saroh