- Banyak orang gemar memelihara anak bulu atau anabul seperti kucing.
- Rupanya, pelihara hewan tidak hanya cocok dijadikan hobi tapi juga bermanfaat untuk kesehatan mental.
- Menurut ahlinya, secara psikologis, memelihara anabul dapat mengatasi rasa kesepian dan kesendirian.
Suara.com - Hewan peliharaan bantu jaga kesehatan mental pemiliknya ternyata bukan isapan jempol belaka. Ini karena hewan tersebut bisa jadi pendengar yang baik dan tidak menghakimi saat pemiliknya bercerita.
Dokter Hewan, drh. Ricki Halim membenarkan jika hewan peliharaan seperti kucing bisa bantu hempas rasa kesepian dan kesendirian pemiliknya di rumah. Ini karena anak bulu alias anabul bisa menjadi alternatif teman.
“Kalau anabul tuh dari sisi psikologisnya memang bisa membantu memberikan teman ya.
Kalau misalnya ada rasa kesepian di rumah gitu. Selain itu dia juga bisa menjadi alternatif kalau misalnya seseorang itu sendirian,” ujar drh. Ricki dalam acara peluncuran brand fashion anabul Pawssionate di Sudirman, Jakarta Selatan, Sabtu (25/10/2025).
Dokter hewan yang dikenal bersama kucingnya bernama Sashi ini mengingatkan, jika seseorang kesepian maka ia akan berisiko meningkatkan kecemasan alias anxiety. Bahkan kesepian juga meningkatkan peluang negative thinking alias pikiran negatif terhadap diri sendiri.
Keberadaan hewan peliharaan ini menurut drh. Ricki bisa menjadi pengalih perhatian atas pikiran negatif yang melintas kepala pemiliknya saat kesepian.
![Dokter Hewan, drh. Ricki Halim dalam acara peluncuran brand fashion anabul Pawssionate di Sudirman, Jakarta Selatan, Sabtu (25/10/2025).[Suara.com/Dini Afrianti]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/10/28/81213-dokter-hewan-drh-ricki-halim-dalam-acara-peluncuran-brand-fashion-anabul-pawssionate.jpg)
"Makanya biasanya dokter atau psikolog itu menyarankan orang untuk mengadopsi hewan sebagai perlindungan atau bantuan terhadap kesehatan mental," papar drh. Ricki.
Manfaat keberadaan hewan peliharaan juga dirasakan langsung konten kreator Adam yang mengaku pada awalnya tidak menyukai kucing, tapi setelah mencoba untuk memeliharanya ia sangat merasakan bagaimana kucing tersebut bisa ampuh menaikkan mood.
"Dia tahu kalau kita lagi sedih, dia nyamperin. Terus dia kayak, pokoknya dia bukan sekadar hewan doang. Dia ngerti apa yang kita rasain. Cuma bedanya dia nggak bisa ngomong aja. Tapi dia tuh tahu," ungkap Adam saat membicarakan Emma, kucing peliharaannya.
Uniknya karena peliharaan anabul ini kerap dianggap sebagai teman hingga anggota keluarga, maka tak jarang pemilik anabul ini lebih memikirkan kesejahteraan hewan seperti membelikan pakaian.
Ini juga jadi alasan Pawssionate, jadi brand fashion lokal untuk anabul diluncurkan. Uniknya kucing Emma dan Sashi jadi ikon utama brand ini yang dinilai mampu mewakili nilai cinta, kehangatan, dan energi positif.
Hewan peliharaan kerap jadi anggota keluarga ini juga Founder & Creative Director Pawssionate, Sheila R. Nasution, yang bercerita bagaimana para anabul kerap menanti pemiliknya pulang ke rumah. Bahkan perilaku ini menurut Sheila jadi simbol cinta tanpa syarat.
"Karena kita kalau pulang selalu ditungguin. Kita sedih, dia datang, dia tahu kita sedih gitu, yang rasa cinta yang bener-bener unconditional gitu. Mereka tuh nggak mikirin kita tuh siapa, terkenal, punya banyak uang atau nggak. Mereka nggak ngelihat kita dari itu, akan tetap di samping kita," pungkas Sheila.