Silang.id: Komunitas yang Menghapus Batas Komunikasi antara Tuli dan Dengar

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Selasa, 04 November 2025 | 17:51 WIB
Silang.id: Komunitas yang Menghapus Batas Komunikasi antara Tuli dan Dengar
Silang.id: Komunitas yang Menghapus Batas Komunikasi antara Tuli dan Dengar. (Dok. Istimewa)
Baca 10 detik
    • Silang.id jadi ruang belajar dan kolaborasi untuk komunikasi yang lebih inklusif.
    • Arsa Alamsyah kini aktif menerjemahkan musik lewat bahasa isyarat dan mengedukasi publik.
    • Program OTW Inklusif dan Job Connecting bantu teman Tuli belajar dan mendapat akses kerja.

Suara.com - Di Indonesia, teman Tuli masih sering dihadapkan pada keterbatasan akses komunikasi—baik di sekolah, tempat kerja, maupun ruang publik.

Minimnya pemahaman masyarakat tentang bahasa isyarat membuat banyak dari mereka sulit terlibat dalam percakapan sehari-hari, bahkan dalam menikmati hiburan seperti musik.

Dari kesenjangan itulah, Silang.id hadir untuk menjembatani dunia Tuli dan dengar agar bisa tumbuh, belajar, dan memahami satu sama lain.

Salah satu sosok yang menyalakan semangat inklusivitas lewat karya adalah Arsa Alamsyah, konten kreator sekaligus anggota komunitas Silang.id. Dalam wawancara bersama Yoursay.id, Arsa bercerita bahwa awal keterlibatannya terjadi secara tak terduga.

Silang.id: Komunitas yang Menghapus Batas Komunikasi antara Tuli dan Dengar. (Dok. Istimewa)
Silang.id: Komunitas yang Menghapus Batas Komunikasi antara Tuli dan Dengar. (Dok. Istimewa)

“Aku pertama kali kenal Silang waktu ketemu Kak Bagja di masjid... Dari obrolan ringan kami waktu itu, aku mulai banyak tahu tentang komunitas Tuli dan dunia Tuli,” ujar Arsa.

Setahun kemudian, Arsa resmi bergabung sebagai community strategist dan kini aktif sebagai konten kreator. Ia terlibat dalam konten edukasi, dokumentasi acara, hingga tampil sebagai deaf performer di konser musik bersama Reality Club, Lomba Sihir, dan Barasuara.

“Aku bisa menerjemahkan lagu lewat bahasa isyarat, menikmati musik bersama teman-teman Tuli, dan menunjukkan bahwa musik juga bisa dirasakan lewat ekspresi,” ujarnya.

Silang.id berfokus pada tiga hal: edukasi bahasa isyarat, pemberdayaan Tuli, dan kolaborasi lintas sektor. Mereka bekerja sama dengan GOTO, MOP, Astra, hingga Museum Macan untuk memperluas kesadaran publik tentang akses setara bagi Tuli. Kini, Silang.id juga mengubah kelas BISINDO menjadi program interaktif seperti OTW Inklusif bersama Sinarmas Land.

“Kami ngajarin anak-anak SMP dan SMA soal budaya Tuli dan komunikasi lewat bahasa isyarat lewat role play dan simulasi supaya suasananya tetap santai,” jelas Arsa.

Baca Juga: Menebar Cahaya dari Kalam Ilahi: Komunitas Sahabat Al-Qur'an Tumbuh Bersama Ayat dan Amal

Selain edukasi, program Job Connecting membantu teman Tuli menemukan pekerjaan di perusahaan inklusif.

“Ini ngebantu mempertemukan teman Tuli dengan perusahaan yang siap menerima mereka,” katanya.
Bagi Arsa, kebanggaan terbesar adalah melihat perubahan nyata.

“Ada teman yang bilang, mereka belajar bahasa isyarat lewat konten Silang, bahkan bisa lebih dekat dengan anaknya yang Tuli,” ungkapnya.

“Anak muda jangan pasif. Mulailah dari hal kecil belajar bahasa isyarat, memberi ruang, dan jadi teman dengar yang aktif,” pesannya. 

Penulis: Muhamad Ryan Sabiti

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI