Secara usia, Mangkubumi jauh lebih matang. Dia telah berpuluh-puluh tahun terlibat dalam dinamika Keraton, termasuk berhubungan dengan orang-orang di luar Keraton dalam pengelolaan museum. Mangkubumi selama ini memang terlibat langsung dalam pelestarian budaya keraton.
Namun demikian, untuk memahami konflik internal keraton, dan siapa yang sebenarnya berhak menjadi raja, bisa dilihat dari silsilah keturunan PB XIII. KGPH Mangkubumi lahir dari pernikahan raja dengan istri kedua yakni KRAy Winarni.
Selain Mangkubumi, lahir pula dua putri lain, namun satu di antaranya wafat. Sementara dari pernikahan pertama, PB XIII tidak dikaruniai putra. Hal ini menjadikan posisi Mangkubumi sebagai putra tertua.
Sementara itu, Gusti Purbaya lahir dari pernikahan PB XIII dengan istri ketiga namun diakui sebagai permaisuri, GKR Pakubuwana. Suksesi di Keraton tidak hanya dipandang dari urutan lahir, tetapi juga sangat dipengaruhi oleh status ibu, dan titah penunjukan dari Raja Solo yang berkuasa.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni