Suara.com - Penemuan Rafflesia hasseltii di Sijunjung, Sumatera Barat, langsung menyita perhatian publik. Bunga langka ini dikenal sangat sulit ditemukan, apalagi dalam kondisi mekar sempurna.
Ketika sebuah tim ekspedisi berhasil menemukannya pada November 2025, momen tersebut viral dan mendapat sambutan luar biasa.
Namun, baru-baru ini, topik terkait Rafflesia hasseltii kembali menjadi sorotan setelah Oxford University merilis informasi terkait spesies langka ini tanpa mencantumkan nama peneliti Indonesia yang ikut terlibat.
Dalam pengumuman resmi di akun Oxford University, nama-nama peneliti Indonesia yang ikut turun langsung ke hutan tidak disebut sama sekali.
Hanya nama Chris Thorogood dari Oxford yang ditampilkan, padahal ekspedisi ini merupakan kolaborasi antara ilmuwan luar negeri dan peneliti Indonesia.
"Kemarin, @thorogoodchris1 dari Oxford Botanic Garden's menjadi bagian dari tim yang menjelajahi hutan hujan Sumatra (sebuah pulau di Indonesia) yang dijaga harimau siang dan malam untuk menemukan Rafflesia hasseltii," tulis akun @UniofOxford, dikutip Rabu (26/11/2025).
Situasi ini kemudian memicu kritik. Netizen menyoroti minimnya pengakuan terhadap kontribusi ilmuwan Indonesia.
Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, bahkan turut menegur Oxford University agar menyebutkan nama peneliti Indonesia yang terlibat.
Banyak orang kemudian bertanya, siapa sebenarnya peneliti Indonesia yang menemukan Rafflesia hasseltii?
Baca Juga: 13 Tahun Pencarian, Peneliti Menangis Tersedu-sedu Menemukan Bunga Rafflesia Mekar di Hutan Sumatra
Inilah sosok peneliti Indonesia yang terlibat dalam temuan tersebut dan bagaimana kontribusi mereka dalam riset tanaman langka ini.
Peneliti Indonesia yang Terlibat dalam Penemuan Rafflesia hasseltii
Penemuan Rafflesia hasseltii bukanlah kerja satu orang. Di balik ekspedisi panjang itu, terdapat tiga nama peneliti Indonesia yang menjadi bagian penting dari keberhasilan riset.
Mereka adalah Dr. Joko Ridho Witono (BRIN), Septian Andriki/Deki (aktivis konservasi), dan Iswandi (pengelola Hutan Nagari Sumpur Kudus).
Ketiganya berperan langsung dalam pencarian, identifikasi, hingga pendokumentasian bunga langka tersebut.
Dr. Joko Ridho Witono adalah peneliti BRIN dengan spesialisasi biosistematika dan evolusi. Ia merupakan ilmuwan yang mendalami riset terkait Rafflesia dan keberagaman hayati Indonesia.
Dalam ekspedisi ini, Joko berperan memberikan validasi ilmiah terhadap temuan di lapangan sekaligus menghubungkan penelitian ini dengan proyek besar pemetaan filogenetik Rafflesia se-Asia Tenggara.