Dari Kopi Pagi hingga Belanja Online, Perjalanan QRIS yang Temani Gaya Hidup Digital

Vania Rossa Suara.Com
Jum'at, 05 Desember 2025 | 17:45 WIB
Dari Kopi Pagi hingga Belanja Online, Perjalanan QRIS yang Temani Gaya Hidup Digital
Ilustrasi QRIS (qris.interactive.co.id)
Baca 10 detik
  • QRIS menjadi standar pembayaran nasional yang mempercepat serta mengamankan transaksi digital harian masyarakat Indonesia.
  • Adopsi pesat QRIS sangat mendukung digitalisasi dan peningkatan daya saing UMKM melalui pencatatan transaksi.
  • Sistem pembayaran ini meluas jangkauannya, memungkinkan penggunaan lintas negara seperti Thailand dan Korea Selatan.

Suara.com - Di era serba digital, membayar kopi pagi atau jajanan favorit kini bisa dilakukan tanpa dompet tebal—cukup scan QR. Sistem pembayaran nontunai QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) menjadi bagian dari keseharian masyarakat Indonesia, membuat transaksi lebih cepat, praktis, dan aman.

“Adopsi QRIS melonjak pesat dalam lima tahun terakhir, dengan nilai transaksi yang hampir tiga kali lipat setiap tahun. Perkembangan ini membantu UMKM mengelola keuangan dengan lebih baik, mengurangi risiko keamanan, serta memberikan kenyamanan pembayaran nontunai bagi konsumen,” ujar Gundy Cahyadi, Research Director Prasasti Center for Policy Studies.

Lebih dari sekadar kemudahan, QRIS kini menjadi penggerak digitalisasi UMKM. Dari warung kopi di sudut jalan hingga butik lokal, lebih dari 93 persen pengguna QRIS adalah UMKM. Artinya, setiap kali kita membayar lewat QR code, kita turut mendukung bisnis kecil agar lebih efisien, transparan, dan tumbuh lebih cepat.

Bagi banyak pelaku usaha, digitalisasi berarti lebih dari sekadar transaksi cepat. Data transaksi yang tercatat lewat QRIS bisa menjadi “rekam jejak” yang membantu mereka mengakses pembiayaan, membuka peluang ekspansi, dan meningkatkan daya saing. Dengan cara ini, UMKM bisa naik kelas, dari usaha mikro ke menengah, yang selama ini sering menjadi tantangan karena fenomena hollow middle di pasar Indonesia.

Di sisi konsumen, QRIS membuat hidup lebih fleksibel. Tak perlu membawa uang tunai atau menunggu kembalian. Dari pesan makanan hingga membayar parkir, satu scan cukup untuk menyelesaikan urusan sehari-hari. Aktivitas ini terasa sederhana, tapi memberikan dampak besar bagi pengusaha kecil dan ekonomi lokal.

Selain mempermudah pembayaran, QRIS juga menjadi bagian dari transformasi ekonomi yang lebih luas. Gundy menekankan, “Digitalisasi bukan hanya peningkatan teknologi. Ini adalah fondasi penting yang dapat mendorong produktivitas, memperkuat daya saing UMKM, dan menjadi pilar utama transformasi ekonomi jangka panjang Indonesia.”

Tak hanya di Indonesia, QRIS kini bisa digunakan lintas negara, dari Thailand hingga Korea Selatan. Jadi saat kita traveling, berbelanja di luar negeri pun tetap bisa mudah, aman, dan digital-friendly. Ini menjadikan QRIS bukan sekadar metode pembayaran, tapi bagian dari gaya hidup modern yang efisien dan cerdas.

Kini, setiap kali kita membayar dengan QRIS, kita tidak hanya menyelesaikan transaksi dengan cepat, tapi juga ikut mendorong pertumbuhan ekonomi digital Indonesia. Dengan cara sederhana ini, kita bisa mendukung UMKM lokal, mempermudah hidup sehari-hari, dan ikut menjadi bagian dari perubahan ekonomi yang lebih inklusif.

Di tengah dunia yang semakin cepat, teknologi seperti QRIS membuktikan bahwa inovasi bisa terasa hangat, dekat, dan relevan dalam kehidupan sehari-hari—membuat setiap aktivitas sehari-hari sedikit lebih ringan, dan dunia usaha sedikit lebih cerah.

Baca Juga: Jepang, Thailand, Singapura Kini Bisa Dibayar Pakai QRIS! Cek Daftar Negara yang Sudah Terkoneksi

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI