Hey Bali Tawarkan Penitipan Barang Gratis Selama 4 Jam, Strategi Bangun Kepercayaan Wisatawan

Sumarni Suara.Com
Kamis, 11 Desember 2025 | 14:48 WIB
Hey Bali Tawarkan Penitipan Barang Gratis Selama 4 Jam, Strategi Bangun Kepercayaan Wisatawan
Penitipan barang di Hey Bali [Istimewa]
Baca 10 detik
  • Hey Bali membuka layanan penitipan barang gratis empat jam di Kuta sebagai investasi membangun kepercayaan wisatawan.
  • Setelah layanan gratis berakhir, wisatawan dikenakan tarif Rp 25 ribu per hari untuk penitipan barang.
  • Layanan ini efektif meningkatkan akuisisi pelanggan, sekitar 40% pengguna beralih ke konsultasi informasi berbayar.

Suara.com - Layanan pariwisata di Bali terus berkembang, tak hanya dari sisi akomodasi dan transportasi tetapi juga dari kebutuhan dasar wisatawan yang semakin beragam.

Salah satu inovasi terbaru datang dari Hey Bali, sebuah pusat informasi wisata yang resmi mengumumkan dibukanya layanan penitipan barang gratis selama empat jam.

Layanan ini tersedia di kantor mereka yang berlokasi di Jalan Kubu Anyar, Kuta, salah satu kawasan strategis yang banyak dilalui wisatawan.

Dalam keterangan yang diterima Suara.com, Hey Bali menjelaskan bahwa setelah empat jam gratis, wisatawan akan dikenai tarif Rp 25 ribu per hari per barang.

Skema ini dianggap cukup terjangkau, terutama untuk mereka yang membutuhkan tempat aman menyimpan barang sambil menunggu waktu check-in, transit, atau sekadar ingin berjalan-jalan tanpa beban.

Owner Hey Bali, Giostanovlatto, mengungkapkan alasan di balik strategi pelayanan yang terbilang unik ini. Menurutnya, penyediaan layanan gratis di awal merupakan bentuk investasi jangka panjang yang bertujuan membangun kepercayaan wisatawan.

“Ini adalah investasi jangka panjang. Kami ingin membangun kepercayaan dan menjadi bagian dari solusi bagi wisatawan,” ujarnya.

Ilustrasi wisata Bali. (Envato)
Ilustrasi wisata Bali. (Envato)

Giostanovlatto menilai bahwa langkah ini bukan sekadar memberi fasilitas, tetapi sekaligus menciptakan pengalaman positif yang dapat membuat wisatawan mengenal Hey Bali lebih dekat.

Dengan interaksi sederhana saat menitipkan barang, sering kali wisatawan membuka percakapan lebih lanjut terkait kebutuhan wisata mereka.

Baca Juga: Bintang Film Dewasa Bonnie Blue Ditangkap di Bali, 19 Kostum Tematik Disita

“Dari interaksi sederhana itu, wisatawan mengenal kami lebih dekat. Banyak yang kemudian bertanya soal tempat wisata, kuliner, hingga menggunakan layanan informasi berbayar,” jelasnya.

Menurutnya, cara ini merupakan bentuk biaya akuisisi pelanggan yang lebih efisien.

“Biaya akuisisi ini jauh lebih efektif karena mereka sudah punya pengalaman positif,” sambungnya.

Giostanovlatto menyadari bahwa jika dilihat dari hitungan bisnis tradisional, layanan penitipan barang gratis empat jam seolah tidak menghasilkan keuntungan besar.

Namun ia meyakini bahwa nilai yang dibangun lewat hubungan dan pengalaman pelanggan jauh lebih penting untuk keberlangsungan bisnis dalam jangka panjang.

“Mungkin kalau dihitung dengan matematika bisnis biasa, ini tidak menguntungkan. Tapi hubungan yang kami bangun justru memberi nilai jangka panjang. Itu yang membuat model ini relevan,” ungkapnya.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI