Megalitikum Pegunungan Padang, terletak di Cianjur, Jawa Barat, menyimpan misteri sejarah yang menarik perhatian para arkeolog dan wisatawan.
Dilansir dari javaprivatetour. Situs ini merupakan salah satu warisan megalitikum terbesar di Asia Tenggara, bahkan diperkirakan lebih tua dari piramida Mesir.
Dengan luas area sekitar 3 hektar, pengunjung bisa menemukan formasi batu yang unik, mirip balok kayu, dan sisa-sisa bangunan kuno yang menanti untuk diungkap.
Menelusuri Sejarah Tersembunyi
Situs ini pertama kali ditemukan pada awal abad ke-19 dan sejak itu telah menjadi objek penelitian yang mendalam.
Berbagai lapisan struktur batu yang tersembunyi menunjukkan bahwa ini bukanlah sekedar tumpukan batu alam, melainkan hasil karya tangan manusia yang cerdas.
Para ahli berspekulasi bahwa bangunan ini mungkin digunakan sebagai tempat ibadah pada zaman prasejarah, mencerminkan nilai spiritual purba masyarakat.
Yang menarik, penelitian terbaru mengungkap bahwa situs ini berdiri di atas dua patahan aktif.
Hal ini menambah kompleksitas bagi para peneliti yang berusaha memahami bagaimana masyarakat kuno menciptakan struktur megah ini dalam kondisi geografis yang rentan terhadap gempa bumi.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Drama China Misteri Baru 2025 untuk Temani Akhir Pekan
Para arkeolog menggunakan berbagai teknik, seperti penetrasi radar tanah dan pemetaan 3D, untuk menggali lebih dalam misteri yang ada di bawah permukaan.
Arsitektur yang Unik
Struktur di Pegunungan Padang berbentuk piramida bertingkat, dikelilingi lembah yang dalam, menciptakan pemandangan yang memesona.
Penelitian menunjukkan bahwa lapisan-lapisan struktur ini mencerminkan beberapa periode yang berbeda, mungkin dibangun selama ribuan tahun.
Menurut Danny Hilman Natawidjaja, seorang peneliti senior dari LIPI, bentuk piramida ini memiliki keunikan tersendiri jika dibandingkan dengan piramida Maya yang simetris.
Beberapa penemuan lainnya meliputi kolom-kolom batu kuno yang mengelilingi kawasan tersebut, yang menunjukkan adanya arsitektur yang lebih kompleks dari yang diperkirakan sebelumnya.
Peneliti percaya bahwa sisa-sisa bangunan yang tersembunyi dapat memberikan petunjuk lebih lanjut tentang cara hidup dan kebudayaan masyarakat prasejarah.
Tindakan untuk Pelestarian
Situs megalitikum ini tidak hanya menarik dari segi arkeologisnya, tetapi juga sebagai tempat spiritual bagi masyarakat sekitar.
Hingga saat ini, Puncak Gunung Padang masih digunakan oleh komunitas lokal sebagai tempat berdoa dan meditasi, mencerminkan keterkaitan antara warisan budaya dan praktik spiritual yang masih ada.
Namun, pelestarian situs menjadi tantangan besar, terutama karena adanya ancaman perubahan iklim dan aktivitas manusia.
Upaya perlindungan dan pelestarian sangat penting untuk memastikan bahwa situs bersejarah ini tetap terjaga untuk generasi yang akan datang.
Pemerintah dan lembaga terkait harus bekerja sama untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya situs ini dan melibatkan masyarakat setempat dalam proses pelestarian agar mereka dapat merasakan manfaatnya secara langsung.
Misteri Megalitikum Pegunungan Padang menawarkan peluang tak ternilai untuk memahami sejarah manusia di Indonesia.
Dengan langkah dan penelitian yang terus dilakukan, kita dapat menggali lebih dalam cerita yang tersembunyi di balik batu-batu kuno ini.
Situs ini tidak hanya mencerminkan bakat arsitektur masyarakat kuno, tetapi juga mengajak kita untuk memikirkan hubungan kita dengan sejarah dan budaya.
Mengunjungi Pegunungan Padang adalah suatu perjalanan mendalam yang menyiratkan makna lebih dari sekedar wisata alam.
Ini adalah kunjungan untuk memahami warisan sejarah yang kaya, serta upaya untuk menjaga dan merayakan budaya yang membentuk identitas bangsa kita.
Oleh karena itu, mari jaga dan lestarikan situs-situs berharga ini agar tetap dapat dinikmati oleh generasi mendatang.
Kontributor : Laili Nur Fajar Firdayanti