- Keluarga diplomat ADP mendesak Polda Metro Jaya menaikkan status kasus kematian misterius ke tahap penyidikan.
- Fakta baru terungkap: Almarhum check-in hotel bersama wanita berinisial V dan pria berinisial D.
- Keluarga meminta transparansi penuh termasuk membuka semua privasi guna mengungkap penyebab pasti kematian ADP.
Suara.com - Kasus kematian misterius diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Arya Daru Pangayunan (ADP), memasuki babak baru yang semakin menarik perhatian publik.
Tim kuasa hukum keluarga secara mengejutkan mengungkap fakta bahwa almarhum pernah melakukan check-in di hotel bersama seorang wanita berinisial V.
Temuan ini menjadi pemicu desakan keras kepada Polda Metro Jaya untuk segera menaikkan status kasus dari penyelidikan ke tahap penyidikan.
Kuasa hukum keluarga ADP, Nicholay Aprilindo, menyatakan pihaknya telah menyampaikan informasi krusial ini dalam audiensi bersama Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya.
Menurutnya, peningkatan status hukum menjadi penyidikan adalah langkah vital untuk membuka tabir kejanggalan di balik wafatnya sang diplomat.
"Masukan-masukan kami kepada pihak penyelidik bahwa kami minta untuk kasus ini dinaikkan dalam tahap penyidikan," ujar Nicholay saat ditemui di Polda Metro Jaya, Rabu (26/11/2025).
Desakan tersebut bukan tanpa alasan. Pihak keluarga meyakini, dengan status penyidikan, aparat akan memiliki kewenangan lebih besar untuk melakukan upaya paksa, termasuk memeriksa secara mendalam individu-individu yang diduga terkait dengan momen-momen terakhir ADP.
Sebelum proses itu berjalan, Nicholay secara spesifik meminta agar dilakukan gelar perkara terlebih dahulu.
"Sebelum dinaikkan menjadi tahap penyidikan, lakukan gelar perkara," ujarnya sebagaimana dilansir Antara.
Baca Juga: Pengacara Ungkap Arya Daru Pangayunan Check In dengan Wanita V, Minta Kasus Naik Sidik
Ia mengaku mendapat informasi dari internal Polda Metro Jaya bahwa gelar perkara terkait kasus ini belum pernah dilaksanakan sama sekali. Padahal, forum tersebut esensial untuk mengevaluasi seluruh bukti dan keterangan yang ada secara komprehensif.
Fokus utama dari permintaan ini adalah untuk mendalami peran wanita berinisial V serta seorang pria berinisial D. Keduanya diketahui mendampingi almarhum sebelum ditemukan meninggal dunia.
"Yang jelas dikatakan itu bersama seorang wanita berinisial V, makanya kami minta untuk diperdalam pemeriksaan terhadap V," ungkap Nicholay.
"Demikian juga dengan inisial D. Kami minta diperdalam karena pada saat almarhum masih hidup itu didampingi oleh dua orang itu," tambahnya.
Informasi mengenai aktivitas check-in ini, menurut Nicholay, didapat dari keterangan tiga orang saksi, yakni resepsionis hotel, petugas keamanan, dan pihak penyedia jasa tiket. Data menunjukkan aktivitas tersebut terjadi berulang kali.
Keluarga Rela Privasi Dibuka Demi Keadilan