Pameran Fotografi Cetak Tua Aphic Week 2025 Kembali Digelar Mahasiswa ISI Yogyakarta

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:30 WIB
Pameran Fotografi Cetak Tua Aphic Week 2025 Kembali Digelar Mahasiswa ISI Yogyakarta
Aphic Week 2025. (Dok: Istimewa)

Suara.com - Pameran fotografi cetak tua Aphic Week 2025 akan kembali digelar oleh mahasiswa Program Studi Fotografi, Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta. Tahun ini, pameran tahunan tersebut mengusung tema “Kalpana” dan akan berlangsung pada 18 - 21 Desember 2025 di Jogja Gallery.

Pameran ini menjadi salah satu agenda penting yang mempertemukan karya, gagasan, dan semangat mahasiswa dalam merespons sejarah perkembangan fotografi dan esensi cetak tua di era digital.

Dalam sejarahnya yang panjang, fotografi telah berkembang melalui berbagai teknik, mulai dari proses kimiawi hingga digital, dari representasi faktual hingga eksplorasi ekspresif. Di antara evolusi tersebut, terdapat sebuah jalur sunyi namun penuh daya: teknik fotografi cetak tua (old photographic processes), sebuah pendekatan alternatif yang kini kembali dihidupkan oleh seniman-seniman kontemporer sebagai bentuk ekspresi artistik yang kaya akan makna dan proses.

Teknik cetak tua adalah bagian dari apa yang disebut sebagai alternative photographic processes prosedur pencetakan yang tidak lagi digunakan dalam praktik fotografi arus utama, tetapi justru di situlah letak kekuatan dan pesonanya.

Teknik seperti cyanotype, van dyke brown, gum bichromate, hingga platinum print menghadirkan pengalaman fotografi yang bersifat hands-on, eksperimental, dan meditatif. Prosesnya lambat, penuh kehati-hatian, dan menuntut perenungan. Berbeda dari fotografi digital yang serba instan, teknik cetak tua mengembalikan praktik fotografi kepada hakikatnya yang paling mendasar: cahaya, waktu, bahan, dan kesabaran.

Aphic Week 2025 yang ke-6 ini merupakan capaian akhir dari proses pembelajaran mata kuliah Fotografi Cetak Tua yang diikuti mahasiswa angkatan 2024.

Ketua Jurusan Fotografi, Fakultas Seni Media Rekam ISI Yogyakarta, Novan Jemmi Andrea menyampaikan, “Mahasiswa Fotografi ISI Yogyakarta tidak hanya diajarkan pengetahuan fotografi digital yang praktis saja. Mereka diajarkan pengetahuan yang lengkap mulai dari sejarah fotografi, termasuk perkembangan teknik yang kompleks yang melibatkan penggunaan dan pencampuran bahan-bahan kimia dalam mata kuliah fotografi cetak tua. Harapannya, mahasiswa sekaligus menjadi agen yang mampu turut berkontribusi dalam merawat dan melestarikan sejarah melalui penguasaan teknik cetak tua dan sekaligus mampu mempresentasikannya kembali di era digital saat ini.”

Pameran dengan tema “Kalpana hadir sebagai ruang dialog antara teknik kuno dan gagasan kontemporer, antara yang material dan yang imajinatif. Diambil dari bahasa Sanskerta, kalpana berarti imajinasi, cipta, atau proyeksi mental. Kata ini tidak hanya menunjuk pada kemampuan untuk membayangkan sesuatu yang belum ada, tetapi juga pada proses kreatif membentuk kenyataan alternatif yang lahir dari dunia dalam dari memori, mimpi, dan kepekaan.

Sementara itu, kurator pameran Irwandi, Novan Jemmi Andrea, serta Achmad Oddy Widyantoro, menyampaikan, “Dalam pameran Aphic Week 2025 ini, para mahasiswa menghadirkan ratusan karya cetak tua sebagai wujud nyata ekspresi artistik yang dipandu oleh tema Kalpana. Karya yang dihadirkan menjadi bentuk tafsir visual atas gagasan maupun imajinasi dari hal-hal yang pernah ada, sedang menghilang, atau mungkin belum terjadi. Karya visual yang dihadirkan menjadi rekam jejak yang khas dari para mahasiswa yang pernah belajar di Jurusan Fotografi, FSRM, ISI Yogyakarta."

Baca Juga: 5 HP Spek Dewa Diskon Besar Desember 2025: Cocok Buat Game Berat dan Fotografi

Melalui eksplorasi berbagai teknik cetak tua dan semangat kalpana, para pengkarya dalam pameran ini menampilkan karya yang bukan hanya untuk dilihat, tetapi untuk dirasakan, direnungkan, dan diimajinasikan ulang oleh para penikmatnya. Ini adalah ajakan untuk menyelami dunia yang diciptakan dari cahaya, bayangan, waktu, dan mimpi dunia dimana imajinasi bukan pelarian, melainkan jendela menuju kenyataan yang lebih luas.

Selama empat hari penyelenggaraan, pengunjung dapat menikmati beragam karya fotografi cetak tua yang dipamerkan, mengikuti workshop, talkshow, serta berdiskusi bersama para fotografer muda ISI Yogyakarta. Jadwal pameran dimulai pukul 13.00 hingga 20.00 WIB setiap harinya, dengan pembukaan resmi pada 18 Desember 2025, pukul 16.00 WIB.

Dengan semangat pelestarian dan inovasi, Program Studi Fotografi ISI Yogyakarta terus berkomitmen menjaga eksistensi fotografi cetak tua di tengah perkembangan zaman. Aphic Week 2025 diharapkan mampu menjadi wadah apresiasi, edukasi, dan inspirasi bagi generasi muda serta masyarakat luas yang mencintai seni fotografi. ***

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI