Suara.com - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mengatakan seharusnya semua anggota Polri, terutama di tingkat bawahan, pemegang senjata menjalani tes psikologi.
"Ini artinya, tes psikologi secara reguler terhadap polisi pemegang senjata api harus dilakukan dengan serius. Tujuannya agar kasus polisi tembak atasannya tidak terulang," katanya Neta, Kamis (20/3/2014).
Neta menjelaskan tekanan di kota besar Jakarta, penghasilan serta berbagai problematika hidup, turut memicu tekanan psikologis anggota.
Tekanan psikologis yang berat itu kerap menimbulkan dua hal. Pertama, polisi gampang bunuh diri yang trennya meningkat dari tahun ke tahun.
Kedua, polisi gampang kalap dan emosional serta gampang melepaskan tembakan, termasuk kepada rekannya atau atasannya.
Pernyataan Neta terkait dengan kasus AKBP Pamudji yang ditembak oleh orang yang diduga kuat anggotanya sendiri pada Selasa (18/3/2014) sekitar pukul 21.30 WIB di ruang Piket Pelayanan Markas Polda Metro Jaya.
Polisi telah menjadikan Brigadir S sebagai tersangka kasus tersebut, walau Brigadir S membantah melakukannya.