Suara.com - Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Heru Pranoto mengatakan sebelum Kepala Pelayanan Markas Polda Metro Jaya AKBP Pamudji tertembak, sempat terjadi aksi rebutan pistol dengan Brigadir Susanto.
"Tersangka (Briptu Susanto) mengira pistol yang berada di holster sebelah kiri itu pistol miliknya. Kemudian tersangka merebut pistol yang bukan miliknya," kata Heru kepada wartawan saat jumpa pers di Markas Polda Metro Jaya, Senin (24/3/2014).
Heru menambahkan ketika Susanto berusaha merebut pistol, Pamudji terus mempertahankannya.
"Proses pengambilannya dengan paksa, tangan sama - sama ke atas. Tersangka dan korban saling mempertahankan posisinya, akhirnya pistol itu memuntahkan peluru, tembakan pertama mengenai atap yang diikuti teriakan 'astaghfirullahhaladzim' dari AKBP Pamudji," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Komisaris Besar Polisi Rikwanto.
Pistol akhirnya dapat diambil Susanto.
"Selanjutnya, Susanto memaksa menurunkan tangan AKBP Pamudji, lalu mengarahkan pistol ke kepalanya," kata Rikwanto.
Pamudji meninggal secara mengenaskan. Peluru menembus pelipisnya.