Suara.com - Kopilot Germanwings, Andreas Lubitz diyakini terobesi dengan kecelakaan Malaysia Airlines MH370 dan serangan teroris 11 September di New York, Amerika Serikat.
Pilot Australia, yang tak mau disebutkan identitasnya, mengatakan bahwa dua kejadian telah mempengaruhi jalan pikiran Lubitz.
"Saya benar-benar berpikir kalau MH370 dan serangan teroris 11 September telah mempengaruhi pikirannya. Dia menggunakan pesawat sebagai senjata," katanya, seperti dikutip dari laman news.com.au.
Dosen psikologi dari Bon University, Clive Jones juga menduga hal yang sama. Katanya, orang-orang yang depresi bisa terpengaruh oleh publisitas MH370.
"Apalagi pemberitaan saat ini mengarah pada gangguan mental yang diderita Lubitz. Dia pernah ingin menjadi terkenal di dunia," tuturnya.
"Saya menduga dia berada dalam penyangkalan karena terlalu takut untuk berbicara soal masalahnya," ujar Jones.
Seperti diberitakan, Germanwings A320 jatuh lantaran menabrak Pegunungan Alpen, Rabu (25/3/2015) lalu. Sebanyak 150 penumpang, termasuk kru, tewas mengenaskan dalam kejadian itu.
Kopilot Adreas Lubitz diduga menabrakkan pesawat yang dikemudikannya kala itu. Dia diduga mengalami depresi, hingga nekat melakukan perbuatan tragis tersebut.
Saat kejadian, Lubitz diduga tengah sendirian di dalam kokpit. Dia mengunci pintu dan tak mengizinkan kapten masuk ke ruang kemudi.