Suara.com - Tiga terduga teroris yang ditangkap anggota Detasemen Khusus 88 Antiteror di Semanggi, Pasar Kliwon, Solo, Jawa Tengah, Rabu (12/8/2015) kemarin, merencanakan melakukan teror pada peringatan Hari Ulang Tahun ke 70 Kemerdekaan Republik Indonesia.
"Mereka sudah merencanakan akan melakukan pengeboman di tiga lokasi, yakni Polsek Pasar Kliwon, tempat ibadah umat Nasrani (gereja) dan tempat ibadah umat Konghucu (klenteng) pada peringatan ke 70 Kemerdekaan Indonesia," kata Kapolda Jawa Tengah Inspektur Jenderal Polisi Noer Ali di Mapolresta Solo, Jumat (14/8/2015) siang.
Kapolda menyebutkan ketiga terduga yaitu Giyanto (35), Yus Karman (30), dan Ibadurrahman alias Ibad (18).
Menurut Kapolda, Giyanto telah menyiapkan sarana dan prasarana perakitan bom serta melakukan survei tempat yang akan dibom di Polsek Pasar Kliwon. Yus Karman merupakan spesialis perakit bom dan telah membuat sejumlah bom rakitan. Sementara Ibad bertindak sebagai penerima dana untuk perakitan bom dari Suriah.
"Giyanto ini pernah terlibat dalam penembakan Polsek di Solo pada tahun 2012 silam," kata Kapolda.
Sementara itu, Direktur Intelijen Densus 88 Antiteror Komisaris Besar Ibnu Suhendro menjelaskan dalam penggeledahan di rumah milik ketiga terduga, disita sejumlah barang bukti bahan baku pembuatan bom. Seperti asam nitrat, satu karung serbuk alumunium, dan rangkaian lampu hias yang dimodifikasi untuk rakitan bom, fosfor merah dari korek api kayu, switcher jadi dan siap pakai, dan serbuk arang.
Selain itu, polisi juga menyita kaos hitam serta bendera berlambang ISIS. (Labib Zamani)