Panglima TNI Akui Ada Prajurit yang Tega Sakiti Hati Rakyat

Minggu, 04 Oktober 2015 | 18:32 WIB
Panglima TNI Akui Ada Prajurit yang Tega Sakiti Hati Rakyat
Panglima TNI Gatot Nurmantyo bersama pasukan gabungan TNI di Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta, Kamis (10/9). [suara.com/Kurniawan Mas'ud]

Suara.com - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo meminta maaf kepada masyarakat terkait tindakan tak terpuji yang kerap dilakukan prajurit di lapangan. Gatot mengakui masih ada anggotanya yang tega menyakiti hati rakyat.

"Saya menyadari masih ada oknum TNI yang tega menyakiti hati rakyat, membuat hak-hak tidak senonoh, tidak semestinya dilakukan. Dalam hal ini saya mengucapkan dengan hati yang tulus maaf sebesar-sebesarnya kepada masyarakat Indonesia," kata Gatot di Mabes Polri, Cilangkap, Jakarta Timur, Minggu (4/10/2015).

Dalam momen menjelang peringatan HUT TNI ke 70, Gatot berjanji memprioritaskan kepentingan rakyat. Ia mengingatkan anak buahnya bahwa bersama rakyat, TNI bisa menjadi besar.

"Ke depannya sesuai tema HUT TNI ke 70 bertekad untuk bersama rakyat TNI kuat, hebat dan siap mewujudkan Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian," katanya.

Kemudian Jenderal Gatot mengungkapkan histori TNI.

"Yang pertama TNI ke dalam, sadar dan memahami betul bahwa menurut fakta sejarah perjuangan bangsa TNI lahir dari rakyat pejuang yang berjuang merebut kemerdekaan tanpa memandang suku agama ras, golongan, rakyat dengan dilandasi semangat gotong royong dengan energi sosial merdeka atau mati, rakyat mengangkat senjata yang ada untuk mengusir penjajah dari bumi pertiwi, merdeka dapat kita raih, sebagian masyarakat dapati kembali ke profesi masing-masing, guru petani dan lain-lain," kata dia.

"Sebagian lainnya atas dorongan kesadaran kemerdekaan mereka membentuk badan . Inilah cikal bakal lahirnya TNI. Maka jelas TNI adalah anak kandung rakyat, TNI dari rakyat," Gatot menambahkan.

Kemudian Gatot juga mengajak rakyat agar lebih mengedepankan pentingnya kebersamaan, mengingat kondisi ekonomi Indonesia sekarang sedang merosot.

"Untuk ini saya mengajak dalam kondisi bangsa indonesia yang sekarang ini sama-sama kita rasakan mengalami kesulitan, kita juga menyadari lebih banyak kita saling memaki, menyalahkan orang lain, mari kita sama-sama ikut menangkal ancaman tersebut," katanya.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI