Suara.com - Sebanyak 3.420 jiwa warga Kota Solok, Sumatera Barat menjadi korban banjir. Banjir itu merendam rumah mereka.
Bajir di Solok diakibatkan hujan deras yang mengguyur daerah itu sejak Minggu (7/2/2016) kemarin hingga Senin dini hari. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Solok, Ori Afillo menyebutkan lokasi terparah akibat banjir adalah di Kelurahan Kampai Tabu Karambia (KTK), Koto Panjang dan Tanah Garam.
Banjir tersebut tak sampai merenggut korban jiwa dan hingga Senin siang tak ada warga yang harus dievakuasi dari rumah mereka.
Hanya saja, warga lebih memilih bertahan di dalam rumah masing-masing, kendati luapan air menggenangi rumah mereka dengan ketinggian bervariasi antara setinggi tumit hingga lutu orang dewasa. Warga mengemasi dan mengamankan barang-barang elektronik dan barang berharga lainnya, ke tempat yang lebih tinggi di dalam rumah atau ke lokasi yang dirasa aman.
Terkait musibah banjir tersebut, warga diimbau tetap hati-hati. Selain itu waspada mengantisipasi dampak terburuk dari luapan air Sungai Batang Lembang tersebut, yang telah menyebabkan banjir didaerah kota beras itu.
Petugas BPBD, katanya dibantu petugas terkait lainnya terus memantau ke sejumlah titik lokasi banjir, guna memberi bantuan seperlunya kepada masyarakat korban banjir dengan sedemikian rupa.
Selain menyebabkan ribuan jiwa menjadi korban banjir, akibat rumah mereka tergenang air luapan sungai Batang Lembang tersebut, banjir juga menyebabkan 10 hektare areal persawahan penduduk di daerah Gawan Kota Solok, rusak diterjang air bah dan terendam banjir.
Warga Koto Panjang yang lokasi perumahannya terendam banjir, Oki mengatakan banjir itu karena memang letak daearah yang berada persis di tepian aliran Sungai Batang Lembang itu, berharap pemerintah Kota Solok bisa secepatnya mencarikan solusi terbaik.
Sementara itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat mentaksir kerugian akibat bencana alam yang melanda daerah itu pada Senin mencapai Rp60 miliar.
"Hujan yang melanda Solok Selatan pada Minggu (7/2/2016) hingga Senin menyebabkan banjir yang merendam 2.000 rumah warga, longsor, sejumlah jalan terban dan rusak, irigasi rusak akibat banjir, sawah terendam banjir. Kisaran kerugian mencapai Rp60 miliar," kata Kepala BPBD Solok Selatan, Editorial.
Banjir akibat luapan sejumlah sungai di Solok Selatan merendam sekitar 2.000 rumah warga di Kecamatan Sungai Pagu dan Sangir. Warga tidak bisa menyelamatkan barang-barang milik mereka karena banjir bandang tersebut datang dengan tiba-tiba. Banjir tersebut juga merendam sekitar 500 hektare sawah di lima kecamatan, yakni Sungai Pagu, Pauh Duo, Sangir, Sangir Jujuan dan Sangir Batanghari.
Bukan itu saja, katanya, air bah itu juga merusak tujuh jembatan yang diantaranya berada di Janjang Kambiang, Kiambang, Koto Rambah, Ranah Pantai Cermin dan Bulu Kasok. (Antara)